Newest Post

Pelatihan The Art of Leadership

| Rabu, 19 Desember 2012
Baca selengkapnya »

Pelatihan The Art of Leadership (

 
apa sebenarnya yang membedakan antara manajer dan pemimpin?
Menurut Stephen R. Covey, pengarang buku The 7 Habits of Highly Effective People, ia mengatakan, "Management is doing things right; leadership is doing the right things."
Manajer menangani detil operasi sehari-hari, tapi pemimpin harus memiliki gambaran besar (big picture). Ia harus menserasikan langkah-langkah stafnya agar sesuai dengan tujuan jangka panjang departemen dan organisasi. Manajer mengelola tindakan, aktivitas, dan kinerja karyawan.

Pemimpin, memimpin orang lain agar karyawan mendayagunakan bakat, keahlian, dan ‘nafsu’ yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Mereka membujuk, mendorong, menginspirasi, dan memberdayakan karyawan untuk menyelesaikan tugas mereka…dengan penuh kesungguhan dan antusiasme yang tinggi.

  art of leadership
The art of leadership merupakan tindakan yang pemimpin yang amat serasi.
Seorang pemimpin yang baik harus tahu kapan mereka harus melakukan control dan kapan ia harus membiarkan karyawan mengambil keputusan sendiri.
Ia tahu kapan ia membiarkan bawahan mereka mengambil resiko, dan ya bahkan jika ketika melakukan kesalahan.
Ia jelas mampu membangun keyakinan, kekuatan, dan self-estem yang kuat pada bawahan untuk mengambil tindakan sendiri.
 

Walau begitu, pemimpin yang unggul ini juga menawarkan bimbingan, inspirasi dan motivasi agar mereka selalu to stay on track, dan mampu bergerak maju tanpa ragu-ragu.
Apa yang akan anda dapatkan ketika anda ikut dalam pelatihan ini?
  • Memahami pendekatan mutakhir di bidang kepemimpinan versus pendekatan gaya kepemimpinan masa lalu – hot buttons, isu terbaru, dan perubahan dramatis yang harus anda waspadai sebagai seorang pemimpin
  • Tip-tip memicu kreativitas anda dan mengembangkan kemampuan berpikir outside-the-box
  • "Big picture" thinking — bagaimana mengembangkan kemampuan kepemimpinan yang amat kritis ini, bahkan jika selama ini anda lebih nyaman dengan pekerjaan detil sehari-hari
  • Kebenaran sejati dibalik bagaimana memotivasi dan menginspirasi orang lain – pelajari apa yang harus anda lakukan agar bawahan anda ingin mencapai kinerja tertinggi.

Apakah pelatihan ini tepat bagi anda?
  • Ya, jika anda sudah begitu percaya diri ketika mengelola proyek, namun anda merasa kurang begitu yakin bagaimana sebenarnya cara memimpin yang baik itu.
  • Ya, jika anda baru saja dipromosikan dan mengemban jabatan pemimpin
  • Ya, jika anda sedang mencari cara agar anda lebih persuasive dan mampu menginspirasi orang-orang yang anda pimpin.
  • Ya, ya jika anda sedang berada pada transisi dari seorang supervisor, manajer dan menjadi pemimpin yang lebih besar tanggung jawabnya
  • Ya, ya jika anda merasa kurang memiliki keahlian yang diperlukan agar mampu berpikir visioner atau melakukan "big picture" thinking
  • Yes, jika anda cenderung micro-manage, jika anda lebih suka mengontrol hal-hal hingga detil yang paling kecil, dan jika anda kurang bisa ‘membiarkan’ bawahan anda untuk "take ownership" terhadap proyek dan situasi yang ada.
Key learning points:
  • Mempelajari bagaimana membangun semangat kolaborasi dan kerja sama tim dengan rekan-rekan anda
  • Mampu mengenali new opportunities dan belajar bagaimana mengambil manfaat terhadap trend dan memanfaatkan inovasi yang ada untuk menyusun strategi bisnis yang cerdas
  • Bagaimana bisa berkomunikasi yang lebih persuasive dan lebih efektif
  • Membangun lingkungan yang bisa membangkitkan pemberdayaan yang memberi imbalan terhadap kreativitas, forward thinking, risk-taking, dan mengambil keputusan secara cerdas
  • Mampu menguasai teknik komunikasi dan motivasi yang mampu membuat karyawan anda lebih komit dan terlibat penuh dalam pekerjaan mereka sehari-hari
Program Overview

The leader within you ...
Gaya kepemimpinan anda unik seunik diri anda sendiri! Walau semua pemimpin memiliki karakteristik tertentu, setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan sendiri-sendiri.
Temukan cara terbaik menyadap dan mengolah keunggulan yang anda miliki. Temukan bagaimana anda bisa mengurangi belenggu kelemahan anda, dan temukan cara teruji menumbuhkan peran anda sebagai seorang pemimpin yang unggul
  • 5 jebakan yang sering menjerat para manajer yang mampu menghalani mereka menjadi pemimpin yang hebat
  • Temukan "certain something" yang dimiliki oleh para pemimpin terhebat, dan belajar bagaimana anda bisa ‘memanen’ dan menerapkan hal-hal hebat itu dalam diri anda
  • Perbedaan yang mencengangkan antara manajer dan pemimpin – bagaimana anda mampu keluar dari pemikiran seorang manajer dan mampu berpikir sebagaimana seorang pemimpin hebat

Creativity — how to nurture and support it in others as well as in yourself
Inilah faktanya: Pemimpin terbaik adalah pemimpin kreatif.
Selain itu, dia mampu mendorong karyawan agar juga mampu berpikir kreatif dan penuh dengan gagasan. Temukan cara sederhana yang teruji untuk berpikir up side down, bagaimana melihat problem dengan cara pandang yang baru, dan meletupkan pemikiran kreatif
  • Bagaimana membantu staf anda ‘menghangatkan’ otot-otot kreatif dan akhirnya mampu menelorkan solusi praktis yang dihasilkan dari berbagai perspektif yang berbeda-beda
  • Mampu mengenali dan memberikan imbalan terhadap inovasi – bahkan pada gagasan yang hebat sering timbul dari gagasan yang aneh-aneh seperti ini
  • Bagaimana ‘melepaskan kecintaan’ terhadap gagasan-gagasan anda sendiri, dan mau bekerja sama dengan orang lain untuk menyempurnakan gagasan itu…
  • Bagaimana bisa keluar dari jebakan kesibukan sehari-hari dan bisa berpikir outside the box ... Bagaimana menerapkan teknik berpikir kreatif yang akan memperluas horizon perusahaan anda hingga lebih maju di masa datang

Communication — a critical component of good leadership
Komunikasi adalah pondasi yang kokoh dari kepemimpinan yang solid. Melalui komunikasi yang terbuka, dan jujur anda akan mendapatkan kepercayaan dan respek dari orang lain.
Hal ini bisa mendorong kerja sama dan kolaborasi, Kepercayaan ini juga mampu meningkatkan ownership dan meningkatkan rasa tanggung jawab, buy-in, dan juga komitmen yang tinggi dari bawahan anda.
  • Menjadi ahli dalam berkomunikasi: Inilah keahlian nomor wahid dari para pemimpin terhebat
  • Bagaimana anda bicara dan orang mau mendengarkan dengan penuh perhatian dan antusias…dan juga mampu mendengar sehingga orang lain mau bicara kepada anda dengan penuh antusias
  • Bagaimana mengelola mulut anda: Apa saja yang harus anda katakan dan tidak harus anda katakana sebagai seorang pemimpin
  • Apakah anda sering menemukan anda bicara dengan mulut anda sementara badan anda ‘bicara’ lain sehingga orang meragukan motif-motif sesungguhnya dari anda? Kuasai teknik nonverbal yang bisa mengembang pesan anda seperti yang anda kehendaki

Inspiring, rewarding, and motivating ...

Pemimpin yang efektif unggul dalam membantu bawahan mencapai puncak potensi mereka. Sebagai pemimpin, amat penting bagi anda dalam memberikan dukungan, dorongan, "cheerleading," dan memberikan imbalan agar sikap mereka tetap optimis, dan komitmen mereka tetap tinggi.
Anda juga harus bisa menjaga agar lingkungan kerja bisa memicu timbulnya energi yang tinggi dan juga positive action.
Dapatkan teknik kreatif (dan cost-effective!) dalam memberi imbalan kepada tim dan individu, dan juga bagaimana bisa merayakan sukses-sukses yang mereka dapatkan…yang tentunya berdampak pada kesuksesan anda sebagai pemimpin…
  • Bagaimana ‘bergulat’ dengan kegagalan sebagai akibat wajar dari pengambilan resiko…dan anda akan mampu menunjukkan pada bawahan anda agar mereka bisa belajar dari kesalahan itu
  • Bagaimana mengembangkan visi dan bisa menjadikan orang-orang lain bisa ikut ‘melihat’ visi anda sejelas seperti yang anda lihat.

Pelatihan The Art of Leadership

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 19 Desember 2012
With 0komentar

Cara Dan Modal Menjadi Entrerpreneur Pengusaha Sukses | Cara Jitu Mudah Menjadi Entrepreneur Sejati | entrepreneurship | entrepreneur university | entrepreneur adalah | entrepreneur muda | entrepreneur indonesia | entrepreneurship adalah | entrepreneur sukses | entrepreneur muslim | entrepreneur camp. Alhamdulilah update lagi, kali ini solution-u blog akan sedikit berbagi info Cara Dan Modal Menjadi Enterpreneur Sukses, jadi buat anda yang sedang belajar menjadi enterpreneur yang sukses bisa menyimak nya di bawah ini. Entrepreneur adalah didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan bar. Sedangkan Entrepreneurship adalah jiwa entrepreneur yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas serta kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur. Berikut Cara Dan Modal Menjadi Entrepreneur Sukses STEP 1, Mulailah dari Sebuah Mimpi Mulailah dari sebuah mimpi, impian dapat berupa harta benda, jabatan, kesejahteraan atau kekayaan yang berlimpah. Kemudian pupuklah mimpi itu sehingga anda menemukan jalan mana yang harus anda tempuh untuk mencapainya. Ketika anda meneumukan jalan atau cara untuk mencapainya kenalilah jalan itu dengan baik sehingga anda dapat mencintai dan meyakininya bahwa itulah jalan yang harus anda lalui untuk mencapai mimpi anda. Keyakinan tersebutlah yang memperteguh hati anda untuk tetap memperjuangkannya apapun rintangannya. STEP 2, Jalani Prosesnya Setelah anda menemukan jalan atau cara untuk mencapai mimpi anda jalani prosesnya, lakukan action, mulai dari apa yang bisa anda lakukan, diperjalanannya kita akan belajar bagaimana menghadapi setiap masalah bisnis yang kita hadapi, apakah masalah modal, mengelola orang, produk yang inovatif dengan sendirinya seiring dengan perjalanan waktu asal kita konsisten kita akan menemukan jalan keluarnya dan menjadikan kita sebagai pemenang. STEP 3, Tetap Menambah Ilmu atau Belajar Bisnis dari Orang – Orang Sukses. Jangan lupa bahwa setiap jenjang yang kita lalui pasti ada ujiannya maka tetaplah menambah ilmu bisnis dari orang – orang yang telah sukses bisnis baik melalui pergaulan, buku – buku maupun seminar – seminar STEP 4, Lakukan Tindakan Bisnis walaupun Berat resikonya Ketika kita meyakini suatu jalan bisnis maka lakukanlah tindakan walaupun berat resikonya, karena dari tindakan itulah akan tercipta ke ajaiban, keajaiban datang karena kita mengundangnya, dia tidak datang kepada orang yang berdiam diri. Inilah yang membedakan seorang entrepreneur dengan manager, seorang entrepreneur berani mengambil resiko sedangka seorang manager hanya mampu mengambil tindakan yang semestinya dilakukannya. STEP 5, Membuka Diri untuk Menerima Masukan Orang Lain Ketika kita meyakini sesuatu jangan membuat kita menutup diri menerima masukan dari orang lain, dengarkan orang lain dengan baik, analisa, pikirkan dan lakukan tindakan sesuai dengan hati nurani anda, jangan tolak mentah –menetah masukan orang lain walaupun berbeda dengan prinsip anda STEP 6, lakukan Penjualan lebih Banyak dengan Mengetahui Siapa Target Pelanggan Anda Identifikasi siapa saja yang butuh produk anda, kemudian pikirkan bagaimana cara mencapai pelanggan tersebut, apakah dengan cara beriklan, dengan cara layanan antar ke alamat, meningkatkan mutu layanan, memberikan bonus, memberikan reward, memberikan kompensasi dll. STEP 7, Bekerjalah Lebih Giat dari Pesaing Anda Entrepreneur sejati akan berusaha semasimal mungkin untuk menggapai impian bisnisnya, dia mampu bekerja tidak mengenal waktu dan otaknya selalu berfikir bagaimana memajukan bisnisnya STEP 8, Bangunlah Hubungan Baik Dengan Lebih Banyak Orang. Tidak sedikit orang yang mau bayar lebih mahal asalkan mereka merasa diperlakukan dengan baik dan mereka merasa ada keterikatan batin dengan kita STEP 9, Tetap Fokus Pada Tujuan Anda Hadapi setiap rintangan bisnis anda, jangan sampai rintangan mengalihkan perhatian anda untuk memulai sesuatu yang baru, sehingga anda meninggalkan sesuatu yang telah anda jalani. Intinya setiap usaha ada peluangnya, yang membedakan hanyalah bagaimana kita melakukannya. STEP 10, Jangan Lupa Berdo’a dan Bersedekah Karena do’a dan sedekah adalah cara untuk mendapatkan pertolongan Allah Swt. Diseduh dari www.entrepreneuruniversity.net Dan Pegangan Modal Menjadi Enterpreneur sukses Yaitu : Harus mempunyai kemauan. Tekad yang bulat. Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri.

|
Baca selengkapnya »

Alhamdulilah update lagi, kali ini solution-u blog akan sedikit berbagi info Cara Dan Modal Menjadi Enterpreneur Sukses, jadi buat anda yang sedang belajar menjadi enterpreneur yang sukses bisa menyimak nya di bawah ini.

Entrepreneur adalah didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan bar.

Sedangkan Entrepreneurship adalah jiwa entrepreneur yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas serta kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.


STEP 1, Mulailah dari Sebuah Mimpi

Mulailah dari sebuah mimpi, impian dapat berupa harta benda, jabatan, kesejahteraan atau kekayaan yang berlimpah. Kemudian pupuklah mimpi itu sehingga anda menemukan jalan mana yang harus anda tempuh untuk mencapainya. Ketika anda meneumukan jalan atau cara untuk mencapainya kenalilah jalan itu dengan baik sehingga anda dapat mencintai dan meyakininya bahwa itulah jalan yang harus anda lalui untuk mencapai mimpi anda. Keyakinan tersebutlah yang memperteguh hati anda untuk tetap memperjuangkannya apapun rintangannya.

STEP 2, Jalani Prosesnya

Setelah anda menemukan jalan atau cara untuk mencapai mimpi anda jalani prosesnya, lakukan action, mulai dari apa yang bisa anda lakukan, diperjalanannya kita akan belajar bagaimana menghadapi setiap masalah bisnis yang kita hadapi, apakah masalah modal, mengelola orang, produk yang inovatif dengan sendirinya seiring dengan perjalanan waktu asal kita konsisten kita akan menemukan jalan keluarnya dan menjadikan kita sebagai pemenang.

STEP 3, Tetap Menambah Ilmu atau Belajar Bisnis dari Orang – Orang  Sukses.

Jangan lupa bahwa setiap jenjang yang kita lalui pasti ada ujiannya maka tetaplah menambah ilmu bisnis dari orang – orang yang telah sukses bisnis baik melalui pergaulan, buku – buku maupun seminar – seminar

STEP 4, Lakukan Tindakan Bisnis walaupun Berat resikonya

Ketika kita meyakini suatu jalan bisnis maka lakukanlah tindakan walaupun berat resikonya, karena dari tindakan itulah akan tercipta ke ajaiban, keajaiban datang karena kita mengundangnya, dia tidak datang kepada orang yang berdiam diri. Inilah yang membedakan seorang entrepreneur dengan manager, seorang entrepreneur berani mengambil resiko sedangka seorang manager hanya mampu mengambil tindakan yang semestinya dilakukannya.

STEP 5, Membuka Diri untuk Menerima Masukan Orang Lain

Ketika kita meyakini sesuatu jangan membuat kita menutup diri menerima masukan dari orang lain, dengarkan orang lain dengan baik, analisa, pikirkan dan lakukan tindakan sesuai dengan hati nurani anda, jangan tolak mentah –menetah masukan orang lain walaupun berbeda dengan prinsip anda

STEP 6, lakukan Penjualan lebih Banyak dengan Mengetahui Siapa Target Pelanggan Anda

Identifikasi siapa saja yang butuh produk anda, kemudian pikirkan bagaimana cara mencapai pelanggan tersebut, apakah dengan cara beriklan, dengan cara layanan antar ke alamat, meningkatkan mutu layanan, memberikan bonus, memberikan reward, memberikan kompensasi dll.

STEP 7, Bekerjalah Lebih Giat dari Pesaing Anda

Entrepreneur sejati akan berusaha semasimal mungkin untuk menggapai impian bisnisnya, dia mampu bekerja tidak mengenal waktu dan otaknya selalu berfikir bagaimana memajukan bisnisnya

STEP 8, Bangunlah Hubungan Baik Dengan Lebih Banyak Orang.

Tidak sedikit orang yang mau bayar lebih mahal asalkan mereka merasa diperlakukan dengan baik dan mereka merasa ada keterikatan batin dengan kita

STEP 9, Tetap Fokus Pada Tujuan Anda

Hadapi setiap rintangan bisnis anda, jangan sampai rintangan mengalihkan perhatian anda untuk memulai sesuatu yang baru, sehingga anda meninggalkan sesuatu yang telah anda jalani. Intinya setiap usaha ada peluangnya, yang membedakan hanyalah bagaimana kita melakukannya.

STEP 10, Jangan Lupa Berdo’a dan Bersedekah

Karena do’a dan sedekah adalah cara untuk mendapatkan pertolongan Allah Swt.

Diseduh dari www.entrepreneuruniversity.net

Dan Pegangan Modal Menjadi Enterpreneur sukses Yaitu :
  1. Harus mempunyai kemauan.
  2. Tekad yang bulat.
  3. Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sen

Cara Dan Modal Menjadi Entrerpreneur Pengusaha Sukses | Cara Jitu Mudah Menjadi Entrepreneur Sejati | entrepreneurship | entrepreneur university | entrepreneur adalah | entrepreneur muda | entrepreneur indonesia | entrepreneurship adalah | entrepreneur sukses | entrepreneur muslim | entrepreneur camp. Alhamdulilah update lagi, kali ini solution-u blog akan sedikit berbagi info Cara Dan Modal Menjadi Enterpreneur Sukses, jadi buat anda yang sedang belajar menjadi enterpreneur yang sukses bisa menyimak nya di bawah ini. Entrepreneur adalah didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan bar. Sedangkan Entrepreneurship adalah jiwa entrepreneur yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas serta kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur. Berikut Cara Dan Modal Menjadi Entrepreneur Sukses STEP 1, Mulailah dari Sebuah Mimpi Mulailah dari sebuah mimpi, impian dapat berupa harta benda, jabatan, kesejahteraan atau kekayaan yang berlimpah. Kemudian pupuklah mimpi itu sehingga anda menemukan jalan mana yang harus anda tempuh untuk mencapainya. Ketika anda meneumukan jalan atau cara untuk mencapainya kenalilah jalan itu dengan baik sehingga anda dapat mencintai dan meyakininya bahwa itulah jalan yang harus anda lalui untuk mencapai mimpi anda. Keyakinan tersebutlah yang memperteguh hati anda untuk tetap memperjuangkannya apapun rintangannya. STEP 2, Jalani Prosesnya Setelah anda menemukan jalan atau cara untuk mencapai mimpi anda jalani prosesnya, lakukan action, mulai dari apa yang bisa anda lakukan, diperjalanannya kita akan belajar bagaimana menghadapi setiap masalah bisnis yang kita hadapi, apakah masalah modal, mengelola orang, produk yang inovatif dengan sendirinya seiring dengan perjalanan waktu asal kita konsisten kita akan menemukan jalan keluarnya dan menjadikan kita sebagai pemenang. STEP 3, Tetap Menambah Ilmu atau Belajar Bisnis dari Orang – Orang Sukses. Jangan lupa bahwa setiap jenjang yang kita lalui pasti ada ujiannya maka tetaplah menambah ilmu bisnis dari orang – orang yang telah sukses bisnis baik melalui pergaulan, buku – buku maupun seminar – seminar STEP 4, Lakukan Tindakan Bisnis walaupun Berat resikonya Ketika kita meyakini suatu jalan bisnis maka lakukanlah tindakan walaupun berat resikonya, karena dari tindakan itulah akan tercipta ke ajaiban, keajaiban datang karena kita mengundangnya, dia tidak datang kepada orang yang berdiam diri. Inilah yang membedakan seorang entrepreneur dengan manager, seorang entrepreneur berani mengambil resiko sedangka seorang manager hanya mampu mengambil tindakan yang semestinya dilakukannya. STEP 5, Membuka Diri untuk Menerima Masukan Orang Lain Ketika kita meyakini sesuatu jangan membuat kita menutup diri menerima masukan dari orang lain, dengarkan orang lain dengan baik, analisa, pikirkan dan lakukan tindakan sesuai dengan hati nurani anda, jangan tolak mentah –menetah masukan orang lain walaupun berbeda dengan prinsip anda STEP 6, lakukan Penjualan lebih Banyak dengan Mengetahui Siapa Target Pelanggan Anda Identifikasi siapa saja yang butuh produk anda, kemudian pikirkan bagaimana cara mencapai pelanggan tersebut, apakah dengan cara beriklan, dengan cara layanan antar ke alamat, meningkatkan mutu layanan, memberikan bonus, memberikan reward, memberikan kompensasi dll. STEP 7, Bekerjalah Lebih Giat dari Pesaing Anda Entrepreneur sejati akan berusaha semasimal mungkin untuk menggapai impian bisnisnya, dia mampu bekerja tidak mengenal waktu dan otaknya selalu berfikir bagaimana memajukan bisnisnya STEP 8, Bangunlah Hubungan Baik Dengan Lebih Banyak Orang. Tidak sedikit orang yang mau bayar lebih mahal asalkan mereka merasa diperlakukan dengan baik dan mereka merasa ada keterikatan batin dengan kita STEP 9, Tetap Fokus Pada Tujuan Anda Hadapi setiap rintangan bisnis anda, jangan sampai rintangan mengalihkan perhatian anda untuk memulai sesuatu yang baru, sehingga anda meninggalkan sesuatu yang telah anda jalani. Intinya setiap usaha ada peluangnya, yang membedakan hanyalah bagaimana kita melakukannya. STEP 10, Jangan Lupa Berdo’a dan Bersedekah Karena do’a dan sedekah adalah cara untuk mendapatkan pertolongan Allah Swt. Diseduh dari www.entrepreneuruniversity.net Dan Pegangan Modal Menjadi Enterpreneur sukses Yaitu : Harus mempunyai kemauan. Tekad yang bulat. Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri.

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

4 Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang) Wimar's World 28 March 2007 Inspirasi dari Entrepreneur Laporan oleh Hayat Mansur Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita. Wimar’s World Rabu malam (28/3) menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita. Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar. Empat Modal Entrepreneur Wimar: Katanya, Anda dulu pelaut, lalu bagaimana Anda bisa sampai menjadi entrepreneur dengan membuka supermarket? Bob: Sederhana saja. Saya dulu bekerja di negeri Belanda dan berkeliling Eropa. Ketika kembali ke Indonesia, saya melihat telor di sini berbeda dengan telor yang saya lihat di Eropa. Wimar: Apa bedanya? Bob: Beda bentuknya. Jadi, saya meminta orang mencari ayam yang bisa bertelor. Wimar: Apakah saat itu Anda sudah ahli ayam atau telor? Bob: Salah satu faktor saya menjadi seperti saat ini karena saya beruntung tidak mengetahui apa-apa. Wimar: Apakah Anda mempunyai banyak teman di bank yang bisa menyediakan modal? Bob: Bank hanya untuk menabung saja Wimar: Jadi tidak betul orang membutuhkan modal untuk membangun usaha baru. Bob: Apa pengertian modal itu? Banyak orang hanya menterjemahkan modal itu hanya benda yang bisa dilihat dan dihitung saja, pokoknya uang. Sebetulnya ada modal yang tidak bisa dilihat. Ini modal pegangan bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu, Harus mempunyai kemauan Tekad yang bulat Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri Wimar: Bob, saya bertemu banyak sekali orang yang ingin menjadi enterpreuner. Katanya, itu susah sekali karena iklim tidak kondusif, peraturan tidak berpihak pada pengusaha. Bagaimana ini Bob? Bob: Ketiga faktor tadi belum membuat seseorang untuk masuk menjadi enterpreuner. Faktor keempat adalah Anda jangan cengeng dan tahan banting. Manfaatkan Teknologi Wimar: Kita beralih ke Hadrijanto. Perusahaan Anda menyediakan sarana telekomunikasi di perusahaan terpencil. Bagaimana perusahaan Anda bisa berbisnis di daerah terpencil? Hadrijanto: Kita melihat ada peluang usaha dan keterbatasan saran telekomunikasi terutama di luar Pulau Jawa. Mereka mempunyai kebutuhan dan terkadang mereka memiliki uang. Telekomunikasi itu bukan lagi kebutuhan sekunder tapi sudah primer. Karena itu kita berupaya membantu menyediakan sarana telekomunikasi di daerah terpencil. Wimar: Berapa banyak dan dimana contohnya? Hadrijanto: Di Kalimantan Timur seperti di daerah pedalaman Samarinda, Tabang. Kalau sekarang jumlahnya sekitar 150 unit Wimar: Jadi karena daerah terpencil maka mereka mesti wireless. Jadi dipergunakan satelit. Hadrijanto: Iya, kita mengadakan warung telekomunikasi satelit (Wartelsat). Wimar: Kuncinya di sini mahal tapi kok bisa dikerjakan dan orang tidak membayar mahal. Jadi, siapa yang memberikan dukungan sehingga ini tersedia? Hadrijanto: Sebenarnya yang mendukung itu teknologi. Kita memanfaatkan teknologi yang ada. Kita melakukan rekayasa teknologi di dalamnya sehingga kita bisa. Secara kualitas memang tidak bisa mencapai seperti cyber atau berlangganan, tapi untuk daerah terpencil cukup memadai agar ada sarana telekomunikasi. Wimar: Apakah investasi itu akan kembali dari sisi uang? Hadrijanto: Mungkin bukan kembali tapi kita berusaha mencapai break event point saja. Itu sudah bagus. Wimar: Itu mungkin perbedaannya antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan Bob Sadino. Kalau Bob, pure entrepreneur yaitu investasi dan uang kembali. Sedangkan Anda, ada yang investasi dan kembali dalam bentuk menyenangkan masyarakat. Social Entrepreneur ASHOKA Wimar: Ini yang ketiga Fred Hehuwat. Dia pada 1983 mendirikan Yayasan ASHOKA Indonesia. Saya tahu karena turut mendirikannya, tapi saya tidak tahu kelanjutannya. ASHOKA memakai konsep social entrepreneur. Apa konsep itu dan apa yang dikerjakan Ashoka saat ini? Fred: Kalau kita biasanya mengaitkan dengan kegiatan ekonomi. Memang lahirnya istilah social entrepreneur ini dari Ashoka. Kalau kita membandingkan sektor ekonomi dan industri yang perkembangannya sangat maju maka bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan tertinggal. Kalau kita melihat kondisi di Indonesia, kondisi sosial merupakan yang sangat parah. Siapa yang menangani ini? Biasanya kita menggantungkan harapan pada pemerintah. Kita semua tahu pemerintah banyak keterbatasannya. Kalau ini tidak ada jalan pintas yang diciptakan maka keadaannya makin lama makin ketinggalan. Wimar: Apa orang yang dibina ASHOKA? Fred: Kita membina orang-orang yang memiliki program-program entrepreneur. Awalnya, seseorang melihat keadaan, mengenal lapangan, mempunyai ide cemerlang, mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah, tidak tergantung fasilitas, dan sebagainya, maka ide cemerlang itu akan kita bantu. Kita mencari orang-orang seperti itu. Wimar: Berapa orang yang sudah dibina sejak 1989? Fred: Sekarang ada sekitar 140 orang di Indonesia. Wimar: Ini konsepnya internasional. Kalau dengan contoh konsep internasional, kita mungkin lebih mengerti social entrepreneur itu? Fred: Kalau kita melihat social entrepreneur yang top adalah Muhammad Yunus dari Banglades dengan program di Grameen Banknya sehingga meraih hadiah Nobel. Idenya itu yang paling unik dan bagus. Wimar: Kalau saya membaca di brosur Anda, ASHOKA banyak juga bergerak di daerah-daerah. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di sana? Fred: Saya kira mereka tidak akan menunggu sesuatu tapi melihat keadaan. Kemungkinan-kemungkinannya berbeda. Kendalanya juga berbeda. Jadi mereka sama sekali tidak menunggu sesuatu dari luar. Dari mereka sendiri tumbuh ide, "Oh, keadaannya begini. Ini yang bisa saya lakukan." Wimar: Bagaimana Anda memilih orang yang akan dibina itu? Fred: Saya kira kita memang memilah-milah orang terutama berdasarkan penilaian, Apakah idenya itu baru? Apakah orang yang melakukan itu, menurut penilaian kami, mempunyai kemampuan? Bagaimana dampaknya ide tersebut? Kalau dampaknya kecil maka kita tidak tertarik. Wimar: Kalau Bob Sadino 50 tahun lalu yaitu saat masih remaja, apakah bisa menjadi pilihan ASHOKA? Apakah syarat-syarat yang ada pada diri Bob itu yang dicari ASHOKA? Fred: Mungkin sifat-sifatnya iya, tapi bidangnya mungkin tidak. Bob tentu ingin berhasil secara komersial, sedangkan yang kita nilai adalah bagaimana dampaknya pada kehidupan sosial. Alfi (penelpon dari Bekasi): Saya sangat tertarik dengan Yayasan ASHOKA Indonesia. Bagaimana mekanisme kontrol terhadap orang yang didukung sebagai entrepreneur di ASHOKA? Wimar: Jadi pertanyaannya bagaimana niat baik orang tersebut bisa dikontrol? Fred: Pertama, kita memiliki jaringan yang cukup banyak sehingga dapat memberi informasi ke kita. Kedua, kita tentu memonitor bagaimana perkembangan selanjutnya dari orang yang didukung. Sesungguhnya ASHOKA sendiri tidak mau banyak mengontrol. Kalau entrepreneur mau berkembang jangan terlalu banyak dikontrol, jadi kita hanya memonitor saja. Dampak Perubahan Pemerintah Wimar: Kita telah mengalami perubahan drastis pemerintahan sejak 1998 hingga sekarang. Jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, apakah ada perbedaan perubahan tersebut untuk masing-masing bidang entrepreneur? Fred: Sangat berbeda. Dulu kita untuk mendirikan ASHOKA harus mengumpet-umpet. Sekarang sangat leluasa Bob: Iya ada perbedaan. Tapi Saya dari dulu tidak tertarik dengan pemerintah. Saya hanya ingin kami jangan terlalu banyak diatur-atur karena yang tahu mengenai usaha saya adalah saya. Hadrijanto: Kalau kita melihat lebih baik sekarang karena peraturan pendukungnya jauh lebih baik dan sikap dari teman-teman daerah juga sudah lebih terbuka. -

|
Baca selengkapnya »

4 Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang)

Wimar's World
28 March 2007
Inspirasi dari Entrepreneur Laporan oleh Hayat Mansur
Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita.
Wimar’s World Rabu malam (28/3) menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita. Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar.
Empat Modal Entrepreneur Wimar: Katanya, Anda dulu pelaut, lalu bagaimana Anda bisa sampai menjadi entrepreneur dengan membuka supermarket?
Bob: Sederhana saja. Saya dulu bekerja di negeri Belanda dan berkeliling Eropa. Ketika kembali ke Indonesia, saya melihat telor di sini berbeda dengan telor yang saya lihat di Eropa.
Wimar: Apa bedanya?
Bob: Beda bentuknya. Jadi, saya meminta orang mencari ayam yang bisa bertelor.
Wimar: Apakah saat itu Anda sudah ahli ayam atau telor?
Bob: Salah satu faktor saya menjadi seperti saat ini karena saya beruntung tidak mengetahui apa-apa.
Wimar: Apakah Anda mempunyai banyak teman di bank yang bisa menyediakan modal?
Bob: Bank hanya untuk menabung saja
Wimar: Jadi tidak betul orang membutuhkan modal untuk membangun usaha baru.
Bob: Apa pengertian modal itu? Banyak orang hanya menterjemahkan modal itu hanya benda yang bisa dilihat dan dihitung saja, pokoknya uang. Sebetulnya ada modal yang tidak bisa dilihat. Ini modal pegangan bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu,
  1. Harus mempunyai kemauan
  2. Tekad yang bulat
  3. Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri
Wimar: Bob, saya bertemu banyak sekali orang yang ingin menjadi enterpreuner. Katanya, itu susah sekali karena iklim tidak kondusif, peraturan tidak berpihak pada pengusaha. Bagaimana ini Bob?
Bob: Ketiga faktor tadi belum membuat seseorang untuk masuk menjadi enterpreuner. Faktor keempat adalah Anda jangan cengeng dan tahan banting.
Manfaatkan Teknologi Wimar: Kita beralih ke Hadrijanto. Perusahaan Anda menyediakan sarana telekomunikasi di perusahaan terpencil. Bagaimana perusahaan Anda bisa berbisnis di daerah terpencil?
Hadrijanto: Kita melihat ada peluang usaha dan keterbatasan saran telekomunikasi terutama di luar Pulau Jawa. Mereka mempunyai kebutuhan dan terkadang mereka memiliki uang. Telekomunikasi itu bukan lagi kebutuhan sekunder tapi sudah primer. Karena itu kita berupaya membantu menyediakan sarana telekomunikasi di daerah terpencil.
Wimar: Berapa banyak dan dimana contohnya?
Hadrijanto: Di Kalimantan Timur seperti di daerah pedalaman Samarinda, Tabang. Kalau sekarang jumlahnya sekitar 150 unit
Wimar: Jadi karena daerah terpencil maka mereka mesti wireless. Jadi dipergunakan satelit.
Hadrijanto: Iya, kita mengadakan warung telekomunikasi satelit (Wartelsat).
Wimar: Kuncinya di sini mahal tapi kok bisa dikerjakan dan orang tidak membayar mahal. Jadi, siapa yang memberikan dukungan sehingga ini tersedia?
Hadrijanto: Sebenarnya yang mendukung itu teknologi. Kita memanfaatkan teknologi yang ada. Kita melakukan rekayasa teknologi di dalamnya sehingga kita bisa. Secara kualitas memang tidak bisa mencapai seperti cyber atau berlangganan, tapi untuk daerah terpencil cukup memadai agar ada sarana telekomunikasi.
Wimar: Apakah investasi itu akan kembali dari sisi uang?
Hadrijanto: Mungkin bukan kembali tapi kita berusaha mencapai break event point saja. Itu sudah bagus.
Wimar: Itu mungkin perbedaannya antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan Bob Sadino. Kalau Bob, pure entrepreneur yaitu investasi dan uang kembali. Sedangkan Anda, ada yang investasi dan kembali dalam bentuk menyenangkan masyarakat.
Social Entrepreneur ASHOKA Wimar: Ini yang ketiga Fred Hehuwat. Dia pada 1983 mendirikan Yayasan ASHOKA Indonesia. Saya tahu karena turut mendirikannya, tapi saya tidak tahu kelanjutannya. ASHOKA memakai konsep social entrepreneur. Apa konsep itu dan apa yang dikerjakan Ashoka saat ini?
Fred: Kalau kita biasanya mengaitkan dengan kegiatan ekonomi. Memang lahirnya istilah social entrepreneur ini dari Ashoka. Kalau kita membandingkan sektor ekonomi dan industri yang perkembangannya sangat maju maka bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan tertinggal. Kalau kita melihat kondisi di Indonesia, kondisi sosial merupakan yang sangat parah. Siapa yang menangani ini? Biasanya kita menggantungkan harapan pada pemerintah. Kita semua tahu pemerintah banyak keterbatasannya. Kalau ini tidak ada jalan pintas yang diciptakan maka keadaannya makin lama makin ketinggalan.
Wimar: Apa orang yang dibina ASHOKA?
Fred: Kita membina orang-orang yang memiliki program-program entrepreneur. Awalnya, seseorang melihat keadaan, mengenal lapangan, mempunyai ide cemerlang, mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah, tidak tergantung fasilitas, dan sebagainya, maka ide cemerlang itu akan kita bantu. Kita mencari orang-orang seperti itu.
Wimar: Berapa orang yang sudah dibina sejak 1989?
Fred: Sekarang ada sekitar 140 orang di Indonesia.
Wimar: Ini konsepnya internasional. Kalau dengan contoh konsep internasional, kita mungkin lebih mengerti social entrepreneur itu?
Fred: Kalau kita melihat social entrepreneur yang top adalah Muhammad Yunus dari Banglades dengan program di Grameen Banknya sehingga meraih hadiah Nobel. Idenya itu yang paling unik dan bagus.
Wimar: Kalau saya membaca di brosur Anda, ASHOKA banyak juga bergerak di daerah-daerah. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di sana?
Fred: Saya kira mereka tidak akan menunggu sesuatu tapi melihat keadaan. Kemungkinan-kemungkinannya berbeda. Kendalanya juga berbeda. Jadi mereka sama sekali tidak menunggu sesuatu dari luar. Dari mereka sendiri tumbuh ide, "Oh, keadaannya begini. Ini yang bisa saya lakukan."
Wimar: Bagaimana Anda memilih orang yang akan dibina itu?
Fred: Saya kira kita memang memilah-milah orang terutama berdasarkan penilaian,
  1. Apakah idenya itu baru?
  2. Apakah orang yang melakukan itu, menurut penilaian kami, mempunyai kemampuan?
  3. Bagaimana dampaknya ide tersebut? Kalau dampaknya kecil maka kita tidak tertarik.
Wimar: Kalau Bob Sadino 50 tahun lalu yaitu saat masih remaja, apakah bisa menjadi pilihan ASHOKA? Apakah syarat-syarat yang ada pada diri Bob itu yang dicari ASHOKA?
Fred: Mungkin sifat-sifatnya iya, tapi bidangnya mungkin tidak. Bob tentu ingin berhasil secara komersial, sedangkan yang kita nilai adalah bagaimana dampaknya pada kehidupan sosial.
Alfi (penelpon dari Bekasi): Saya sangat tertarik dengan Yayasan ASHOKA Indonesia. Bagaimana mekanisme kontrol terhadap orang yang didukung sebagai entrepreneur di ASHOKA?
Wimar: Jadi pertanyaannya bagaimana niat baik orang tersebut bisa dikontrol?
Fred: Pertama, kita memiliki jaringan yang cukup banyak sehingga dapat memberi informasi ke kita. Kedua, kita tentu memonitor bagaimana perkembangan selanjutnya dari orang yang didukung. Sesungguhnya ASHOKA sendiri tidak mau banyak mengontrol. Kalau entrepreneur mau berkembang jangan terlalu banyak dikontrol, jadi kita hanya memonitor saja.
Dampak Perubahan Pemerintah Wimar: Kita telah mengalami perubahan drastis pemerintahan sejak 1998 hingga sekarang. Jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, apakah ada perbedaan perubahan tersebut untuk masing-masing bidang entrepreneur?
Fred: Sangat berbeda. Dulu kita untuk mendirikan ASHOKA harus mengumpet-umpet. Sekarang sangat leluasa
Bob: Iya ada perbedaan. Tapi Saya dari dulu tidak tertarik dengan pemerintah. Saya hanya ingin kami jangan terlalu banyak diatur-atur karena yang tahu mengenai usaha saya adalah saya.
Hadrijanto: Kalau kita melihat lebih baik sekarang karena peraturan pendukungnya jauh lebih baik dan sikap dari teman-teman daerah juga sudah lebih terbuka.
-

4 Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang) Wimar's World 28 March 2007 Inspirasi dari Entrepreneur Laporan oleh Hayat Mansur Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita. Wimar’s World Rabu malam (28/3) menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita. Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar. Empat Modal Entrepreneur Wimar: Katanya, Anda dulu pelaut, lalu bagaimana Anda bisa sampai menjadi entrepreneur dengan membuka supermarket? Bob: Sederhana saja. Saya dulu bekerja di negeri Belanda dan berkeliling Eropa. Ketika kembali ke Indonesia, saya melihat telor di sini berbeda dengan telor yang saya lihat di Eropa. Wimar: Apa bedanya? Bob: Beda bentuknya. Jadi, saya meminta orang mencari ayam yang bisa bertelor. Wimar: Apakah saat itu Anda sudah ahli ayam atau telor? Bob: Salah satu faktor saya menjadi seperti saat ini karena saya beruntung tidak mengetahui apa-apa. Wimar: Apakah Anda mempunyai banyak teman di bank yang bisa menyediakan modal? Bob: Bank hanya untuk menabung saja Wimar: Jadi tidak betul orang membutuhkan modal untuk membangun usaha baru. Bob: Apa pengertian modal itu? Banyak orang hanya menterjemahkan modal itu hanya benda yang bisa dilihat dan dihitung saja, pokoknya uang. Sebetulnya ada modal yang tidak bisa dilihat. Ini modal pegangan bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu, Harus mempunyai kemauan Tekad yang bulat Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri Wimar: Bob, saya bertemu banyak sekali orang yang ingin menjadi enterpreuner. Katanya, itu susah sekali karena iklim tidak kondusif, peraturan tidak berpihak pada pengusaha. Bagaimana ini Bob? Bob: Ketiga faktor tadi belum membuat seseorang untuk masuk menjadi enterpreuner. Faktor keempat adalah Anda jangan cengeng dan tahan banting. Manfaatkan Teknologi Wimar: Kita beralih ke Hadrijanto. Perusahaan Anda menyediakan sarana telekomunikasi di perusahaan terpencil. Bagaimana perusahaan Anda bisa berbisnis di daerah terpencil? Hadrijanto: Kita melihat ada peluang usaha dan keterbatasan saran telekomunikasi terutama di luar Pulau Jawa. Mereka mempunyai kebutuhan dan terkadang mereka memiliki uang. Telekomunikasi itu bukan lagi kebutuhan sekunder tapi sudah primer. Karena itu kita berupaya membantu menyediakan sarana telekomunikasi di daerah terpencil. Wimar: Berapa banyak dan dimana contohnya? Hadrijanto: Di Kalimantan Timur seperti di daerah pedalaman Samarinda, Tabang. Kalau sekarang jumlahnya sekitar 150 unit Wimar: Jadi karena daerah terpencil maka mereka mesti wireless. Jadi dipergunakan satelit. Hadrijanto: Iya, kita mengadakan warung telekomunikasi satelit (Wartelsat). Wimar: Kuncinya di sini mahal tapi kok bisa dikerjakan dan orang tidak membayar mahal. Jadi, siapa yang memberikan dukungan sehingga ini tersedia? Hadrijanto: Sebenarnya yang mendukung itu teknologi. Kita memanfaatkan teknologi yang ada. Kita melakukan rekayasa teknologi di dalamnya sehingga kita bisa. Secara kualitas memang tidak bisa mencapai seperti cyber atau berlangganan, tapi untuk daerah terpencil cukup memadai agar ada sarana telekomunikasi. Wimar: Apakah investasi itu akan kembali dari sisi uang? Hadrijanto: Mungkin bukan kembali tapi kita berusaha mencapai break event point saja. Itu sudah bagus. Wimar: Itu mungkin perbedaannya antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan Bob Sadino. Kalau Bob, pure entrepreneur yaitu investasi dan uang kembali. Sedangkan Anda, ada yang investasi dan kembali dalam bentuk menyenangkan masyarakat. Social Entrepreneur ASHOKA Wimar: Ini yang ketiga Fred Hehuwat. Dia pada 1983 mendirikan Yayasan ASHOKA Indonesia. Saya tahu karena turut mendirikannya, tapi saya tidak tahu kelanjutannya. ASHOKA memakai konsep social entrepreneur. Apa konsep itu dan apa yang dikerjakan Ashoka saat ini? Fred: Kalau kita biasanya mengaitkan dengan kegiatan ekonomi. Memang lahirnya istilah social entrepreneur ini dari Ashoka. Kalau kita membandingkan sektor ekonomi dan industri yang perkembangannya sangat maju maka bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan tertinggal. Kalau kita melihat kondisi di Indonesia, kondisi sosial merupakan yang sangat parah. Siapa yang menangani ini? Biasanya kita menggantungkan harapan pada pemerintah. Kita semua tahu pemerintah banyak keterbatasannya. Kalau ini tidak ada jalan pintas yang diciptakan maka keadaannya makin lama makin ketinggalan. Wimar: Apa orang yang dibina ASHOKA? Fred: Kita membina orang-orang yang memiliki program-program entrepreneur. Awalnya, seseorang melihat keadaan, mengenal lapangan, mempunyai ide cemerlang, mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah, tidak tergantung fasilitas, dan sebagainya, maka ide cemerlang itu akan kita bantu. Kita mencari orang-orang seperti itu. Wimar: Berapa orang yang sudah dibina sejak 1989? Fred: Sekarang ada sekitar 140 orang di Indonesia. Wimar: Ini konsepnya internasional. Kalau dengan contoh konsep internasional, kita mungkin lebih mengerti social entrepreneur itu? Fred: Kalau kita melihat social entrepreneur yang top adalah Muhammad Yunus dari Banglades dengan program di Grameen Banknya sehingga meraih hadiah Nobel. Idenya itu yang paling unik dan bagus. Wimar: Kalau saya membaca di brosur Anda, ASHOKA banyak juga bergerak di daerah-daerah. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di sana? Fred: Saya kira mereka tidak akan menunggu sesuatu tapi melihat keadaan. Kemungkinan-kemungkinannya berbeda. Kendalanya juga berbeda. Jadi mereka sama sekali tidak menunggu sesuatu dari luar. Dari mereka sendiri tumbuh ide, "Oh, keadaannya begini. Ini yang bisa saya lakukan." Wimar: Bagaimana Anda memilih orang yang akan dibina itu? Fred: Saya kira kita memang memilah-milah orang terutama berdasarkan penilaian, Apakah idenya itu baru? Apakah orang yang melakukan itu, menurut penilaian kami, mempunyai kemampuan? Bagaimana dampaknya ide tersebut? Kalau dampaknya kecil maka kita tidak tertarik. Wimar: Kalau Bob Sadino 50 tahun lalu yaitu saat masih remaja, apakah bisa menjadi pilihan ASHOKA? Apakah syarat-syarat yang ada pada diri Bob itu yang dicari ASHOKA? Fred: Mungkin sifat-sifatnya iya, tapi bidangnya mungkin tidak. Bob tentu ingin berhasil secara komersial, sedangkan yang kita nilai adalah bagaimana dampaknya pada kehidupan sosial. Alfi (penelpon dari Bekasi): Saya sangat tertarik dengan Yayasan ASHOKA Indonesia. Bagaimana mekanisme kontrol terhadap orang yang didukung sebagai entrepreneur di ASHOKA? Wimar: Jadi pertanyaannya bagaimana niat baik orang tersebut bisa dikontrol? Fred: Pertama, kita memiliki jaringan yang cukup banyak sehingga dapat memberi informasi ke kita. Kedua, kita tentu memonitor bagaimana perkembangan selanjutnya dari orang yang didukung. Sesungguhnya ASHOKA sendiri tidak mau banyak mengontrol. Kalau entrepreneur mau berkembang jangan terlalu banyak dikontrol, jadi kita hanya memonitor saja. Dampak Perubahan Pemerintah Wimar: Kita telah mengalami perubahan drastis pemerintahan sejak 1998 hingga sekarang. Jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, apakah ada perbedaan perubahan tersebut untuk masing-masing bidang entrepreneur? Fred: Sangat berbeda. Dulu kita untuk mendirikan ASHOKA harus mengumpet-umpet. Sekarang sangat leluasa Bob: Iya ada perbedaan. Tapi Saya dari dulu tidak tertarik dengan pemerintah. Saya hanya ingin kami jangan terlalu banyak diatur-atur karena yang tahu mengenai usaha saya adalah saya. Hadrijanto: Kalau kita melihat lebih baik sekarang karena peraturan pendukungnya jauh lebih baik dan sikap dari teman-teman daerah juga sudah lebih terbuka. -

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲