Pelatihan The Art of Leadership ( |
||
apa sebenarnya yang membedakan antara manajer dan pemimpin?
Menurut Stephen R. Covey, pengarang buku The 7 Habits of Highly Effective People, ia mengatakan, "Management is doing things right; leadership is doing the right things."
Manajer menangani detil
operasi sehari-hari, tapi pemimpin harus memiliki gambaran besar (big
picture). Ia harus menserasikan langkah-langkah stafnya agar sesuai
dengan tujuan jangka panjang departemen dan organisasi. Manajer
mengelola tindakan, aktivitas, dan kinerja karyawan.
Pemimpin, memimpin orang lain agar karyawan mendayagunakan bakat, keahlian, dan ‘nafsu’ yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Mereka membujuk, mendorong, menginspirasi, dan memberdayakan karyawan untuk menyelesaikan tugas mereka…dengan penuh kesungguhan dan antusiasme yang tinggi. |
||
![]() |
The art of leadership merupakan tindakan yang pemimpin yang amat serasi.
Seorang pemimpin yang baik harus tahu
kapan mereka harus melakukan control dan kapan ia harus membiarkan
karyawan mengambil keputusan sendiri.
Ia tahu kapan ia membiarkan bawahan mereka mengambil resiko, dan ya bahkan jika ketika melakukan kesalahan.
Ia jelas mampu membangun keyakinan, kekuatan, dan self-estem yang kuat pada bawahan untuk mengambil tindakan sendiri.
|
|
Walau begitu, pemimpin yang unggul ini
juga menawarkan bimbingan, inspirasi dan motivasi agar mereka selalu to
stay on track, dan mampu bergerak maju tanpa ragu-ragu.
Apa yang akan anda dapatkan ketika anda ikut dalam pelatihan ini?
Apakah pelatihan ini tepat bagi anda?
Key learning points:
Program Overview
The leader within you ...
Gaya kepemimpinan anda
unik seunik diri anda sendiri! Walau semua pemimpin memiliki
karakteristik tertentu, setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan
sendiri-sendiri.
Temukan cara terbaik
menyadap dan mengolah keunggulan yang anda miliki. Temukan bagaimana
anda bisa mengurangi belenggu kelemahan anda, dan temukan cara teruji
menumbuhkan peran anda sebagai seorang pemimpin yang unggul
Creativity — how to nurture and support it in others as well as in yourself
Inilah faktanya: Pemimpin terbaik adalah pemimpin kreatif.
Selain itu, dia mampu mendorong karyawan
agar juga mampu berpikir kreatif dan penuh dengan gagasan. Temukan cara
sederhana yang teruji untuk berpikir up side down, bagaimana melihat
problem dengan cara pandang yang baru, dan meletupkan pemikiran kreatif
Communication — a critical component of good leadership
Komunikasi adalah
pondasi yang kokoh dari kepemimpinan yang solid. Melalui komunikasi yang
terbuka, dan jujur anda akan mendapatkan kepercayaan dan respek dari
orang lain.
Hal ini bisa mendorong kerja sama dan
kolaborasi, Kepercayaan ini juga mampu meningkatkan ownership dan
meningkatkan rasa tanggung jawab, buy-in, dan juga komitmen yang tinggi
dari bawahan anda.
Inspiring, rewarding, and motivating ... Pemimpin yang efektif unggul dalam membantu bawahan mencapai puncak potensi mereka. Sebagai pemimpin, amat penting bagi anda dalam memberikan dukungan, dorongan, "cheerleading," dan memberikan imbalan agar sikap mereka tetap optimis, dan komitmen mereka tetap tinggi.
Anda juga harus bisa menjaga agar lingkungan kerja bisa memicu timbulnya energi yang tinggi dan juga positive action.
Dapatkan teknik kreatif (dan
cost-effective!) dalam memberi imbalan kepada tim dan individu, dan juga
bagaimana bisa merayakan sukses-sukses yang mereka dapatkan…yang
tentunya berdampak pada kesuksesan anda sebagai pemimpin…
|
Newest Post
Pelatihan The Art of Leadership
Diposting oleh
Unknown
|
Rabu, 19 Desember 2012
Baca selengkapnya »
Cara Dan Modal Menjadi Entrerpreneur Pengusaha Sukses | Cara Jitu Mudah Menjadi Entrepreneur Sejati | entrepreneurship | entrepreneur university | entrepreneur adalah | entrepreneur muda | entrepreneur indonesia | entrepreneurship adalah | entrepreneur sukses | entrepreneur muslim | entrepreneur camp. Alhamdulilah update lagi, kali ini solution-u blog akan sedikit berbagi info Cara Dan Modal Menjadi Enterpreneur Sukses, jadi buat anda yang sedang belajar menjadi enterpreneur yang sukses bisa menyimak nya di bawah ini. Entrepreneur adalah didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan bar. Sedangkan Entrepreneurship adalah jiwa entrepreneur yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas serta kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur. Berikut Cara Dan Modal Menjadi Entrepreneur Sukses STEP 1, Mulailah dari Sebuah Mimpi Mulailah dari sebuah mimpi, impian dapat berupa harta benda, jabatan, kesejahteraan atau kekayaan yang berlimpah. Kemudian pupuklah mimpi itu sehingga anda menemukan jalan mana yang harus anda tempuh untuk mencapainya. Ketika anda meneumukan jalan atau cara untuk mencapainya kenalilah jalan itu dengan baik sehingga anda dapat mencintai dan meyakininya bahwa itulah jalan yang harus anda lalui untuk mencapai mimpi anda. Keyakinan tersebutlah yang memperteguh hati anda untuk tetap memperjuangkannya apapun rintangannya. STEP 2, Jalani Prosesnya Setelah anda menemukan jalan atau cara untuk mencapai mimpi anda jalani prosesnya, lakukan action, mulai dari apa yang bisa anda lakukan, diperjalanannya kita akan belajar bagaimana menghadapi setiap masalah bisnis yang kita hadapi, apakah masalah modal, mengelola orang, produk yang inovatif dengan sendirinya seiring dengan perjalanan waktu asal kita konsisten kita akan menemukan jalan keluarnya dan menjadikan kita sebagai pemenang. STEP 3, Tetap Menambah Ilmu atau Belajar Bisnis dari Orang – Orang Sukses. Jangan lupa bahwa setiap jenjang yang kita lalui pasti ada ujiannya maka tetaplah menambah ilmu bisnis dari orang – orang yang telah sukses bisnis baik melalui pergaulan, buku – buku maupun seminar – seminar STEP 4, Lakukan Tindakan Bisnis walaupun Berat resikonya Ketika kita meyakini suatu jalan bisnis maka lakukanlah tindakan walaupun berat resikonya, karena dari tindakan itulah akan tercipta ke ajaiban, keajaiban datang karena kita mengundangnya, dia tidak datang kepada orang yang berdiam diri. Inilah yang membedakan seorang entrepreneur dengan manager, seorang entrepreneur berani mengambil resiko sedangka seorang manager hanya mampu mengambil tindakan yang semestinya dilakukannya. STEP 5, Membuka Diri untuk Menerima Masukan Orang Lain Ketika kita meyakini sesuatu jangan membuat kita menutup diri menerima masukan dari orang lain, dengarkan orang lain dengan baik, analisa, pikirkan dan lakukan tindakan sesuai dengan hati nurani anda, jangan tolak mentah –menetah masukan orang lain walaupun berbeda dengan prinsip anda STEP 6, lakukan Penjualan lebih Banyak dengan Mengetahui Siapa Target Pelanggan Anda Identifikasi siapa saja yang butuh produk anda, kemudian pikirkan bagaimana cara mencapai pelanggan tersebut, apakah dengan cara beriklan, dengan cara layanan antar ke alamat, meningkatkan mutu layanan, memberikan bonus, memberikan reward, memberikan kompensasi dll. STEP 7, Bekerjalah Lebih Giat dari Pesaing Anda Entrepreneur sejati akan berusaha semasimal mungkin untuk menggapai impian bisnisnya, dia mampu bekerja tidak mengenal waktu dan otaknya selalu berfikir bagaimana memajukan bisnisnya STEP 8, Bangunlah Hubungan Baik Dengan Lebih Banyak Orang. Tidak sedikit orang yang mau bayar lebih mahal asalkan mereka merasa diperlakukan dengan baik dan mereka merasa ada keterikatan batin dengan kita STEP 9, Tetap Fokus Pada Tujuan Anda Hadapi setiap rintangan bisnis anda, jangan sampai rintangan mengalihkan perhatian anda untuk memulai sesuatu yang baru, sehingga anda meninggalkan sesuatu yang telah anda jalani. Intinya setiap usaha ada peluangnya, yang membedakan hanyalah bagaimana kita melakukannya. STEP 10, Jangan Lupa Berdo’a dan Bersedekah Karena do’a dan sedekah adalah cara untuk mendapatkan pertolongan Allah Swt. Diseduh dari www.entrepreneuruniversity.net Dan Pegangan Modal Menjadi Enterpreneur sukses Yaitu : Harus mempunyai kemauan. Tekad yang bulat. Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri.
Diposting oleh
Unknown
|
Baca selengkapnya »
STEP 1, Mulailah dari Sebuah Mimpi
Mulailah dari sebuah mimpi, impian dapat berupa harta benda, jabatan, kesejahteraan atau kekayaan yang berlimpah. Kemudian pupuklah mimpi itu sehingga anda menemukan jalan mana yang harus anda tempuh untuk mencapainya. Ketika anda meneumukan jalan atau cara untuk mencapainya kenalilah jalan itu dengan baik sehingga anda dapat mencintai dan meyakininya bahwa itulah jalan yang harus anda lalui untuk mencapai mimpi anda. Keyakinan tersebutlah yang memperteguh hati anda untuk tetap memperjuangkannya apapun rintangannya.
STEP 2, Jalani Prosesnya
Setelah anda menemukan jalan atau cara untuk mencapai mimpi anda jalani prosesnya, lakukan action, mulai dari apa yang bisa anda lakukan, diperjalanannya kita akan belajar bagaimana menghadapi setiap masalah bisnis yang kita hadapi, apakah masalah modal, mengelola orang, produk yang inovatif dengan sendirinya seiring dengan perjalanan waktu asal kita konsisten kita akan menemukan jalan keluarnya dan menjadikan kita sebagai pemenang.
STEP 3, Tetap Menambah Ilmu atau Belajar Bisnis dari Orang – Orang Sukses.
Jangan lupa bahwa setiap jenjang yang kita lalui pasti ada ujiannya maka tetaplah menambah ilmu bisnis dari orang – orang yang telah sukses bisnis baik melalui pergaulan, buku – buku maupun seminar – seminar
STEP 4, Lakukan Tindakan Bisnis walaupun Berat resikonya
Ketika kita meyakini suatu jalan bisnis maka lakukanlah tindakan walaupun berat resikonya, karena dari tindakan itulah akan tercipta ke ajaiban, keajaiban datang karena kita mengundangnya, dia tidak datang kepada orang yang berdiam diri. Inilah yang membedakan seorang entrepreneur dengan manager, seorang entrepreneur berani mengambil resiko sedangka seorang manager hanya mampu mengambil tindakan yang semestinya dilakukannya.
STEP 5, Membuka Diri untuk Menerima Masukan Orang Lain
Ketika kita meyakini sesuatu jangan membuat kita menutup diri menerima masukan dari orang lain, dengarkan orang lain dengan baik, analisa, pikirkan dan lakukan tindakan sesuai dengan hati nurani anda, jangan tolak mentah –menetah masukan orang lain walaupun berbeda dengan prinsip anda
STEP 6, lakukan Penjualan lebih Banyak dengan Mengetahui Siapa Target Pelanggan Anda
Identifikasi siapa saja yang butuh produk anda, kemudian pikirkan bagaimana cara mencapai pelanggan tersebut, apakah dengan cara beriklan, dengan cara layanan antar ke alamat, meningkatkan mutu layanan, memberikan bonus, memberikan reward, memberikan kompensasi dll.
STEP 7, Bekerjalah Lebih Giat dari Pesaing Anda
Entrepreneur sejati akan berusaha semasimal mungkin untuk menggapai impian bisnisnya, dia mampu bekerja tidak mengenal waktu dan otaknya selalu berfikir bagaimana memajukan bisnisnya
STEP 8, Bangunlah Hubungan Baik Dengan Lebih Banyak Orang.
Tidak sedikit orang yang mau bayar lebih mahal asalkan mereka merasa diperlakukan dengan baik dan mereka merasa ada keterikatan batin dengan kita
STEP 9, Tetap Fokus Pada Tujuan Anda
Hadapi setiap rintangan bisnis anda, jangan sampai rintangan mengalihkan perhatian anda untuk memulai sesuatu yang baru, sehingga anda meninggalkan sesuatu yang telah anda jalani. Intinya setiap usaha ada peluangnya, yang membedakan hanyalah bagaimana kita melakukannya.
STEP 10, Jangan Lupa Berdo’a dan Bersedekah
Karena do’a dan sedekah adalah cara untuk mendapatkan pertolongan Allah Swt.
Diseduh dari www.entrepreneuruniversity.net
Dan Pegangan Modal Menjadi Enterpreneur sukses Yaitu :
Alhamdulilah update lagi,
kali ini solution-u blog akan sedikit berbagi info Cara Dan Modal
Menjadi Enterpreneur Sukses, jadi buat anda yang sedang belajar menjadi
enterpreneur yang sukses bisa menyimak nya di bawah ini.
Entrepreneur
adalah didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa
tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi yang
menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga
dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan bar.
Sedangkan Entrepreneurship
adalah jiwa entrepreneur yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu
dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan
baru, aktivitas serta kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang
entrepreneur.
Mulailah dari sebuah mimpi, impian dapat berupa harta benda, jabatan, kesejahteraan atau kekayaan yang berlimpah. Kemudian pupuklah mimpi itu sehingga anda menemukan jalan mana yang harus anda tempuh untuk mencapainya. Ketika anda meneumukan jalan atau cara untuk mencapainya kenalilah jalan itu dengan baik sehingga anda dapat mencintai dan meyakininya bahwa itulah jalan yang harus anda lalui untuk mencapai mimpi anda. Keyakinan tersebutlah yang memperteguh hati anda untuk tetap memperjuangkannya apapun rintangannya.
STEP 2, Jalani Prosesnya
Setelah anda menemukan jalan atau cara untuk mencapai mimpi anda jalani prosesnya, lakukan action, mulai dari apa yang bisa anda lakukan, diperjalanannya kita akan belajar bagaimana menghadapi setiap masalah bisnis yang kita hadapi, apakah masalah modal, mengelola orang, produk yang inovatif dengan sendirinya seiring dengan perjalanan waktu asal kita konsisten kita akan menemukan jalan keluarnya dan menjadikan kita sebagai pemenang.
STEP 3, Tetap Menambah Ilmu atau Belajar Bisnis dari Orang – Orang Sukses.
Jangan lupa bahwa setiap jenjang yang kita lalui pasti ada ujiannya maka tetaplah menambah ilmu bisnis dari orang – orang yang telah sukses bisnis baik melalui pergaulan, buku – buku maupun seminar – seminar
STEP 4, Lakukan Tindakan Bisnis walaupun Berat resikonya
Ketika kita meyakini suatu jalan bisnis maka lakukanlah tindakan walaupun berat resikonya, karena dari tindakan itulah akan tercipta ke ajaiban, keajaiban datang karena kita mengundangnya, dia tidak datang kepada orang yang berdiam diri. Inilah yang membedakan seorang entrepreneur dengan manager, seorang entrepreneur berani mengambil resiko sedangka seorang manager hanya mampu mengambil tindakan yang semestinya dilakukannya.
STEP 5, Membuka Diri untuk Menerima Masukan Orang Lain
Ketika kita meyakini sesuatu jangan membuat kita menutup diri menerima masukan dari orang lain, dengarkan orang lain dengan baik, analisa, pikirkan dan lakukan tindakan sesuai dengan hati nurani anda, jangan tolak mentah –menetah masukan orang lain walaupun berbeda dengan prinsip anda
STEP 6, lakukan Penjualan lebih Banyak dengan Mengetahui Siapa Target Pelanggan Anda
Identifikasi siapa saja yang butuh produk anda, kemudian pikirkan bagaimana cara mencapai pelanggan tersebut, apakah dengan cara beriklan, dengan cara layanan antar ke alamat, meningkatkan mutu layanan, memberikan bonus, memberikan reward, memberikan kompensasi dll.
STEP 7, Bekerjalah Lebih Giat dari Pesaing Anda
Entrepreneur sejati akan berusaha semasimal mungkin untuk menggapai impian bisnisnya, dia mampu bekerja tidak mengenal waktu dan otaknya selalu berfikir bagaimana memajukan bisnisnya
STEP 8, Bangunlah Hubungan Baik Dengan Lebih Banyak Orang.
Tidak sedikit orang yang mau bayar lebih mahal asalkan mereka merasa diperlakukan dengan baik dan mereka merasa ada keterikatan batin dengan kita
STEP 9, Tetap Fokus Pada Tujuan Anda
Hadapi setiap rintangan bisnis anda, jangan sampai rintangan mengalihkan perhatian anda untuk memulai sesuatu yang baru, sehingga anda meninggalkan sesuatu yang telah anda jalani. Intinya setiap usaha ada peluangnya, yang membedakan hanyalah bagaimana kita melakukannya.
STEP 10, Jangan Lupa Berdo’a dan Bersedekah
Karena do’a dan sedekah adalah cara untuk mendapatkan pertolongan Allah Swt.
Diseduh dari www.entrepreneuruniversity.net
Dan Pegangan Modal Menjadi Enterpreneur sukses Yaitu :
- Harus mempunyai kemauan.
- Tekad yang bulat.
- Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sen
Cara Dan Modal Menjadi Entrerpreneur Pengusaha Sukses | Cara Jitu Mudah Menjadi Entrepreneur Sejati | entrepreneurship | entrepreneur university | entrepreneur adalah | entrepreneur muda | entrepreneur indonesia | entrepreneurship adalah | entrepreneur sukses | entrepreneur muslim | entrepreneur camp. Alhamdulilah update lagi, kali ini solution-u blog akan sedikit berbagi info Cara Dan Modal Menjadi Enterpreneur Sukses, jadi buat anda yang sedang belajar menjadi enterpreneur yang sukses bisa menyimak nya di bawah ini. Entrepreneur adalah didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan bar. Sedangkan Entrepreneurship adalah jiwa entrepreneur yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas serta kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur. Berikut Cara Dan Modal Menjadi Entrepreneur Sukses STEP 1, Mulailah dari Sebuah Mimpi Mulailah dari sebuah mimpi, impian dapat berupa harta benda, jabatan, kesejahteraan atau kekayaan yang berlimpah. Kemudian pupuklah mimpi itu sehingga anda menemukan jalan mana yang harus anda tempuh untuk mencapainya. Ketika anda meneumukan jalan atau cara untuk mencapainya kenalilah jalan itu dengan baik sehingga anda dapat mencintai dan meyakininya bahwa itulah jalan yang harus anda lalui untuk mencapai mimpi anda. Keyakinan tersebutlah yang memperteguh hati anda untuk tetap memperjuangkannya apapun rintangannya. STEP 2, Jalani Prosesnya Setelah anda menemukan jalan atau cara untuk mencapai mimpi anda jalani prosesnya, lakukan action, mulai dari apa yang bisa anda lakukan, diperjalanannya kita akan belajar bagaimana menghadapi setiap masalah bisnis yang kita hadapi, apakah masalah modal, mengelola orang, produk yang inovatif dengan sendirinya seiring dengan perjalanan waktu asal kita konsisten kita akan menemukan jalan keluarnya dan menjadikan kita sebagai pemenang. STEP 3, Tetap Menambah Ilmu atau Belajar Bisnis dari Orang – Orang Sukses. Jangan lupa bahwa setiap jenjang yang kita lalui pasti ada ujiannya maka tetaplah menambah ilmu bisnis dari orang – orang yang telah sukses bisnis baik melalui pergaulan, buku – buku maupun seminar – seminar STEP 4, Lakukan Tindakan Bisnis walaupun Berat resikonya Ketika kita meyakini suatu jalan bisnis maka lakukanlah tindakan walaupun berat resikonya, karena dari tindakan itulah akan tercipta ke ajaiban, keajaiban datang karena kita mengundangnya, dia tidak datang kepada orang yang berdiam diri. Inilah yang membedakan seorang entrepreneur dengan manager, seorang entrepreneur berani mengambil resiko sedangka seorang manager hanya mampu mengambil tindakan yang semestinya dilakukannya. STEP 5, Membuka Diri untuk Menerima Masukan Orang Lain Ketika kita meyakini sesuatu jangan membuat kita menutup diri menerima masukan dari orang lain, dengarkan orang lain dengan baik, analisa, pikirkan dan lakukan tindakan sesuai dengan hati nurani anda, jangan tolak mentah –menetah masukan orang lain walaupun berbeda dengan prinsip anda STEP 6, lakukan Penjualan lebih Banyak dengan Mengetahui Siapa Target Pelanggan Anda Identifikasi siapa saja yang butuh produk anda, kemudian pikirkan bagaimana cara mencapai pelanggan tersebut, apakah dengan cara beriklan, dengan cara layanan antar ke alamat, meningkatkan mutu layanan, memberikan bonus, memberikan reward, memberikan kompensasi dll. STEP 7, Bekerjalah Lebih Giat dari Pesaing Anda Entrepreneur sejati akan berusaha semasimal mungkin untuk menggapai impian bisnisnya, dia mampu bekerja tidak mengenal waktu dan otaknya selalu berfikir bagaimana memajukan bisnisnya STEP 8, Bangunlah Hubungan Baik Dengan Lebih Banyak Orang. Tidak sedikit orang yang mau bayar lebih mahal asalkan mereka merasa diperlakukan dengan baik dan mereka merasa ada keterikatan batin dengan kita STEP 9, Tetap Fokus Pada Tujuan Anda Hadapi setiap rintangan bisnis anda, jangan sampai rintangan mengalihkan perhatian anda untuk memulai sesuatu yang baru, sehingga anda meninggalkan sesuatu yang telah anda jalani. Intinya setiap usaha ada peluangnya, yang membedakan hanyalah bagaimana kita melakukannya. STEP 10, Jangan Lupa Berdo’a dan Bersedekah Karena do’a dan sedekah adalah cara untuk mendapatkan pertolongan Allah Swt. Diseduh dari www.entrepreneuruniversity.net Dan Pegangan Modal Menjadi Enterpreneur sukses Yaitu : Harus mempunyai kemauan. Tekad yang bulat. Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri.
Posted by : Unknown
Date :
4 Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang) Wimar's World 28 March 2007 Inspirasi dari Entrepreneur Laporan oleh Hayat Mansur Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita. Wimar’s World Rabu malam (28/3) menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita. Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar. Empat Modal Entrepreneur Wimar: Katanya, Anda dulu pelaut, lalu bagaimana Anda bisa sampai menjadi entrepreneur dengan membuka supermarket? Bob: Sederhana saja. Saya dulu bekerja di negeri Belanda dan berkeliling Eropa. Ketika kembali ke Indonesia, saya melihat telor di sini berbeda dengan telor yang saya lihat di Eropa. Wimar: Apa bedanya? Bob: Beda bentuknya. Jadi, saya meminta orang mencari ayam yang bisa bertelor. Wimar: Apakah saat itu Anda sudah ahli ayam atau telor? Bob: Salah satu faktor saya menjadi seperti saat ini karena saya beruntung tidak mengetahui apa-apa. Wimar: Apakah Anda mempunyai banyak teman di bank yang bisa menyediakan modal? Bob: Bank hanya untuk menabung saja Wimar: Jadi tidak betul orang membutuhkan modal untuk membangun usaha baru. Bob: Apa pengertian modal itu? Banyak orang hanya menterjemahkan modal itu hanya benda yang bisa dilihat dan dihitung saja, pokoknya uang. Sebetulnya ada modal yang tidak bisa dilihat. Ini modal pegangan bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu, Harus mempunyai kemauan Tekad yang bulat Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri Wimar: Bob, saya bertemu banyak sekali orang yang ingin menjadi enterpreuner. Katanya, itu susah sekali karena iklim tidak kondusif, peraturan tidak berpihak pada pengusaha. Bagaimana ini Bob? Bob: Ketiga faktor tadi belum membuat seseorang untuk masuk menjadi enterpreuner. Faktor keempat adalah Anda jangan cengeng dan tahan banting. Manfaatkan Teknologi Wimar: Kita beralih ke Hadrijanto. Perusahaan Anda menyediakan sarana telekomunikasi di perusahaan terpencil. Bagaimana perusahaan Anda bisa berbisnis di daerah terpencil? Hadrijanto: Kita melihat ada peluang usaha dan keterbatasan saran telekomunikasi terutama di luar Pulau Jawa. Mereka mempunyai kebutuhan dan terkadang mereka memiliki uang. Telekomunikasi itu bukan lagi kebutuhan sekunder tapi sudah primer. Karena itu kita berupaya membantu menyediakan sarana telekomunikasi di daerah terpencil. Wimar: Berapa banyak dan dimana contohnya? Hadrijanto: Di Kalimantan Timur seperti di daerah pedalaman Samarinda, Tabang. Kalau sekarang jumlahnya sekitar 150 unit Wimar: Jadi karena daerah terpencil maka mereka mesti wireless. Jadi dipergunakan satelit. Hadrijanto: Iya, kita mengadakan warung telekomunikasi satelit (Wartelsat). Wimar: Kuncinya di sini mahal tapi kok bisa dikerjakan dan orang tidak membayar mahal. Jadi, siapa yang memberikan dukungan sehingga ini tersedia? Hadrijanto: Sebenarnya yang mendukung itu teknologi. Kita memanfaatkan teknologi yang ada. Kita melakukan rekayasa teknologi di dalamnya sehingga kita bisa. Secara kualitas memang tidak bisa mencapai seperti cyber atau berlangganan, tapi untuk daerah terpencil cukup memadai agar ada sarana telekomunikasi. Wimar: Apakah investasi itu akan kembali dari sisi uang? Hadrijanto: Mungkin bukan kembali tapi kita berusaha mencapai break event point saja. Itu sudah bagus. Wimar: Itu mungkin perbedaannya antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan Bob Sadino. Kalau Bob, pure entrepreneur yaitu investasi dan uang kembali. Sedangkan Anda, ada yang investasi dan kembali dalam bentuk menyenangkan masyarakat. Social Entrepreneur ASHOKA Wimar: Ini yang ketiga Fred Hehuwat. Dia pada 1983 mendirikan Yayasan ASHOKA Indonesia. Saya tahu karena turut mendirikannya, tapi saya tidak tahu kelanjutannya. ASHOKA memakai konsep social entrepreneur. Apa konsep itu dan apa yang dikerjakan Ashoka saat ini? Fred: Kalau kita biasanya mengaitkan dengan kegiatan ekonomi. Memang lahirnya istilah social entrepreneur ini dari Ashoka. Kalau kita membandingkan sektor ekonomi dan industri yang perkembangannya sangat maju maka bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan tertinggal. Kalau kita melihat kondisi di Indonesia, kondisi sosial merupakan yang sangat parah. Siapa yang menangani ini? Biasanya kita menggantungkan harapan pada pemerintah. Kita semua tahu pemerintah banyak keterbatasannya. Kalau ini tidak ada jalan pintas yang diciptakan maka keadaannya makin lama makin ketinggalan. Wimar: Apa orang yang dibina ASHOKA? Fred: Kita membina orang-orang yang memiliki program-program entrepreneur. Awalnya, seseorang melihat keadaan, mengenal lapangan, mempunyai ide cemerlang, mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah, tidak tergantung fasilitas, dan sebagainya, maka ide cemerlang itu akan kita bantu. Kita mencari orang-orang seperti itu. Wimar: Berapa orang yang sudah dibina sejak 1989? Fred: Sekarang ada sekitar 140 orang di Indonesia. Wimar: Ini konsepnya internasional. Kalau dengan contoh konsep internasional, kita mungkin lebih mengerti social entrepreneur itu? Fred: Kalau kita melihat social entrepreneur yang top adalah Muhammad Yunus dari Banglades dengan program di Grameen Banknya sehingga meraih hadiah Nobel. Idenya itu yang paling unik dan bagus. Wimar: Kalau saya membaca di brosur Anda, ASHOKA banyak juga bergerak di daerah-daerah. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di sana? Fred: Saya kira mereka tidak akan menunggu sesuatu tapi melihat keadaan. Kemungkinan-kemungkinannya berbeda. Kendalanya juga berbeda. Jadi mereka sama sekali tidak menunggu sesuatu dari luar. Dari mereka sendiri tumbuh ide, "Oh, keadaannya begini. Ini yang bisa saya lakukan." Wimar: Bagaimana Anda memilih orang yang akan dibina itu? Fred: Saya kira kita memang memilah-milah orang terutama berdasarkan penilaian, Apakah idenya itu baru? Apakah orang yang melakukan itu, menurut penilaian kami, mempunyai kemampuan? Bagaimana dampaknya ide tersebut? Kalau dampaknya kecil maka kita tidak tertarik. Wimar: Kalau Bob Sadino 50 tahun lalu yaitu saat masih remaja, apakah bisa menjadi pilihan ASHOKA? Apakah syarat-syarat yang ada pada diri Bob itu yang dicari ASHOKA? Fred: Mungkin sifat-sifatnya iya, tapi bidangnya mungkin tidak. Bob tentu ingin berhasil secara komersial, sedangkan yang kita nilai adalah bagaimana dampaknya pada kehidupan sosial. Alfi (penelpon dari Bekasi): Saya sangat tertarik dengan Yayasan ASHOKA Indonesia. Bagaimana mekanisme kontrol terhadap orang yang didukung sebagai entrepreneur di ASHOKA? Wimar: Jadi pertanyaannya bagaimana niat baik orang tersebut bisa dikontrol? Fred: Pertama, kita memiliki jaringan yang cukup banyak sehingga dapat memberi informasi ke kita. Kedua, kita tentu memonitor bagaimana perkembangan selanjutnya dari orang yang didukung. Sesungguhnya ASHOKA sendiri tidak mau banyak mengontrol. Kalau entrepreneur mau berkembang jangan terlalu banyak dikontrol, jadi kita hanya memonitor saja. Dampak Perubahan Pemerintah Wimar: Kita telah mengalami perubahan drastis pemerintahan sejak 1998 hingga sekarang. Jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, apakah ada perbedaan perubahan tersebut untuk masing-masing bidang entrepreneur? Fred: Sangat berbeda. Dulu kita untuk mendirikan ASHOKA harus mengumpet-umpet. Sekarang sangat leluasa Bob: Iya ada perbedaan. Tapi Saya dari dulu tidak tertarik dengan pemerintah. Saya hanya ingin kami jangan terlalu banyak diatur-atur karena yang tahu mengenai usaha saya adalah saya. Hadrijanto: Kalau kita melihat lebih baik sekarang karena peraturan pendukungnya jauh lebih baik dan sikap dari teman-teman daerah juga sudah lebih terbuka. -
Diposting oleh
Unknown
|
Baca selengkapnya »
Wimar's World
Inspirasi dari Entrepreneur
Laporan oleh Hayat Mansur
Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita.
Wimar’s World Rabu malam (28/3) menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita. Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar.
Empat Modal Entrepreneur Wimar: Katanya, Anda dulu pelaut, lalu bagaimana Anda bisa sampai menjadi entrepreneur dengan membuka supermarket?
Bob: Sederhana saja. Saya dulu bekerja di negeri Belanda dan berkeliling Eropa. Ketika kembali ke Indonesia, saya melihat telor di sini berbeda dengan telor yang saya lihat di Eropa.
Wimar: Apa bedanya?
Bob: Beda bentuknya. Jadi, saya meminta orang mencari ayam yang bisa bertelor.
Wimar: Apakah saat itu Anda sudah ahli ayam atau telor?
Bob: Salah satu faktor saya menjadi seperti saat ini karena saya beruntung tidak mengetahui apa-apa.
Wimar: Apakah Anda mempunyai banyak teman di bank yang bisa menyediakan modal?
Bob: Bank hanya untuk menabung saja
Wimar: Jadi tidak betul orang membutuhkan modal untuk membangun usaha baru.
Bob: Apa pengertian modal itu? Banyak orang hanya menterjemahkan modal itu hanya benda yang bisa dilihat dan dihitung saja, pokoknya uang. Sebetulnya ada modal yang tidak bisa dilihat. Ini modal pegangan bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu,
Bob: Ketiga faktor tadi belum membuat seseorang untuk masuk menjadi enterpreuner. Faktor keempat adalah Anda jangan cengeng dan tahan banting.
Manfaatkan Teknologi Wimar: Kita beralih ke Hadrijanto. Perusahaan Anda menyediakan sarana telekomunikasi di perusahaan terpencil. Bagaimana perusahaan Anda bisa berbisnis di daerah terpencil?
Hadrijanto: Kita melihat ada peluang usaha dan keterbatasan saran telekomunikasi terutama di luar Pulau Jawa. Mereka mempunyai kebutuhan dan terkadang mereka memiliki uang. Telekomunikasi itu bukan lagi kebutuhan sekunder tapi sudah primer. Karena itu kita berupaya membantu menyediakan sarana telekomunikasi di daerah terpencil.
Wimar: Berapa banyak dan dimana contohnya?
Hadrijanto: Di Kalimantan Timur seperti di daerah pedalaman Samarinda, Tabang. Kalau sekarang jumlahnya sekitar 150 unit
Wimar: Jadi karena daerah terpencil maka mereka mesti wireless. Jadi dipergunakan satelit.
Hadrijanto: Iya, kita mengadakan warung telekomunikasi satelit (Wartelsat).
Wimar: Kuncinya di sini mahal tapi kok bisa dikerjakan dan orang tidak membayar mahal. Jadi, siapa yang memberikan dukungan sehingga ini tersedia?
Hadrijanto: Sebenarnya yang mendukung itu teknologi. Kita memanfaatkan teknologi yang ada. Kita melakukan rekayasa teknologi di dalamnya sehingga kita bisa. Secara kualitas memang tidak bisa mencapai seperti cyber atau berlangganan, tapi untuk daerah terpencil cukup memadai agar ada sarana telekomunikasi.
Wimar: Apakah investasi itu akan kembali dari sisi uang?
Hadrijanto: Mungkin bukan kembali tapi kita berusaha mencapai break event point saja. Itu sudah bagus.
Wimar: Itu mungkin perbedaannya antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan Bob Sadino. Kalau Bob, pure entrepreneur yaitu investasi dan uang kembali. Sedangkan Anda, ada yang investasi dan kembali dalam bentuk menyenangkan masyarakat.
Social Entrepreneur ASHOKA Wimar: Ini yang ketiga Fred Hehuwat. Dia pada 1983 mendirikan Yayasan ASHOKA Indonesia. Saya tahu karena turut mendirikannya, tapi saya tidak tahu kelanjutannya. ASHOKA memakai konsep social entrepreneur. Apa konsep itu dan apa yang dikerjakan Ashoka saat ini?
Fred: Kalau kita biasanya mengaitkan dengan kegiatan ekonomi. Memang lahirnya istilah social entrepreneur ini dari Ashoka. Kalau kita membandingkan sektor ekonomi dan industri yang perkembangannya sangat maju maka bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan tertinggal. Kalau kita melihat kondisi di Indonesia, kondisi sosial merupakan yang sangat parah. Siapa yang menangani ini? Biasanya kita menggantungkan harapan pada pemerintah. Kita semua tahu pemerintah banyak keterbatasannya. Kalau ini tidak ada jalan pintas yang diciptakan maka keadaannya makin lama makin ketinggalan.
Wimar: Apa orang yang dibina ASHOKA?
Fred: Kita membina orang-orang yang memiliki program-program entrepreneur. Awalnya, seseorang melihat keadaan, mengenal lapangan, mempunyai ide cemerlang, mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah, tidak tergantung fasilitas, dan sebagainya, maka ide cemerlang itu akan kita bantu. Kita mencari orang-orang seperti itu.
Wimar: Berapa orang yang sudah dibina sejak 1989?
Fred: Sekarang ada sekitar 140 orang di Indonesia.
Wimar: Ini konsepnya internasional. Kalau dengan contoh konsep internasional, kita mungkin lebih mengerti social entrepreneur itu?
Fred: Kalau kita melihat social entrepreneur yang top adalah Muhammad Yunus dari Banglades dengan program di Grameen Banknya sehingga meraih hadiah Nobel. Idenya itu yang paling unik dan bagus.
Wimar: Kalau saya membaca di brosur Anda, ASHOKA banyak juga bergerak di daerah-daerah. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di sana?
Fred: Saya kira mereka tidak akan menunggu sesuatu tapi melihat keadaan. Kemungkinan-kemungkinannya berbeda. Kendalanya juga berbeda. Jadi mereka sama sekali tidak menunggu sesuatu dari luar. Dari mereka sendiri tumbuh ide, "Oh, keadaannya begini. Ini yang bisa saya lakukan."
Wimar: Bagaimana Anda memilih orang yang akan dibina itu?
Fred: Saya kira kita memang memilah-milah orang terutama berdasarkan penilaian,
Fred: Mungkin sifat-sifatnya iya, tapi bidangnya mungkin tidak. Bob tentu ingin berhasil secara komersial, sedangkan yang kita nilai adalah bagaimana dampaknya pada kehidupan sosial.
Alfi (penelpon dari Bekasi): Saya sangat tertarik dengan Yayasan ASHOKA Indonesia. Bagaimana mekanisme kontrol terhadap orang yang didukung sebagai entrepreneur di ASHOKA?
Wimar: Jadi pertanyaannya bagaimana niat baik orang tersebut bisa dikontrol?
Fred: Pertama, kita memiliki jaringan yang cukup banyak sehingga dapat memberi informasi ke kita. Kedua, kita tentu memonitor bagaimana perkembangan selanjutnya dari orang yang didukung. Sesungguhnya ASHOKA sendiri tidak mau banyak mengontrol. Kalau entrepreneur mau berkembang jangan terlalu banyak dikontrol, jadi kita hanya memonitor saja.
Dampak Perubahan Pemerintah Wimar: Kita telah mengalami perubahan drastis pemerintahan sejak 1998 hingga sekarang. Jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, apakah ada perbedaan perubahan tersebut untuk masing-masing bidang entrepreneur?
Fred: Sangat berbeda. Dulu kita untuk mendirikan ASHOKA harus mengumpet-umpet. Sekarang sangat leluasa
Bob: Iya ada perbedaan. Tapi Saya dari dulu tidak tertarik dengan pemerintah. Saya hanya ingin kami jangan terlalu banyak diatur-atur karena yang tahu mengenai usaha saya adalah saya.
Hadrijanto: Kalau kita melihat lebih baik sekarang karena peraturan pendukungnya jauh lebih baik dan sikap dari teman-teman daerah juga sudah lebih terbuka.
-
4 Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang)
Wimar's World
28 March 2007
Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita.
Wimar’s World Rabu malam (28/3) menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita. Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar.
Empat Modal Entrepreneur Wimar: Katanya, Anda dulu pelaut, lalu bagaimana Anda bisa sampai menjadi entrepreneur dengan membuka supermarket?
Bob: Sederhana saja. Saya dulu bekerja di negeri Belanda dan berkeliling Eropa. Ketika kembali ke Indonesia, saya melihat telor di sini berbeda dengan telor yang saya lihat di Eropa.
Wimar: Apa bedanya?
Bob: Beda bentuknya. Jadi, saya meminta orang mencari ayam yang bisa bertelor.
Wimar: Apakah saat itu Anda sudah ahli ayam atau telor?
Bob: Salah satu faktor saya menjadi seperti saat ini karena saya beruntung tidak mengetahui apa-apa.
Wimar: Apakah Anda mempunyai banyak teman di bank yang bisa menyediakan modal?
Bob: Bank hanya untuk menabung saja
Wimar: Jadi tidak betul orang membutuhkan modal untuk membangun usaha baru.
Bob: Apa pengertian modal itu? Banyak orang hanya menterjemahkan modal itu hanya benda yang bisa dilihat dan dihitung saja, pokoknya uang. Sebetulnya ada modal yang tidak bisa dilihat. Ini modal pegangan bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu,
- Harus mempunyai kemauan
- Tekad yang bulat
- Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri
Bob: Ketiga faktor tadi belum membuat seseorang untuk masuk menjadi enterpreuner. Faktor keempat adalah Anda jangan cengeng dan tahan banting.
Manfaatkan Teknologi Wimar: Kita beralih ke Hadrijanto. Perusahaan Anda menyediakan sarana telekomunikasi di perusahaan terpencil. Bagaimana perusahaan Anda bisa berbisnis di daerah terpencil?
Hadrijanto: Kita melihat ada peluang usaha dan keterbatasan saran telekomunikasi terutama di luar Pulau Jawa. Mereka mempunyai kebutuhan dan terkadang mereka memiliki uang. Telekomunikasi itu bukan lagi kebutuhan sekunder tapi sudah primer. Karena itu kita berupaya membantu menyediakan sarana telekomunikasi di daerah terpencil.
Wimar: Berapa banyak dan dimana contohnya?
Hadrijanto: Di Kalimantan Timur seperti di daerah pedalaman Samarinda, Tabang. Kalau sekarang jumlahnya sekitar 150 unit
Wimar: Jadi karena daerah terpencil maka mereka mesti wireless. Jadi dipergunakan satelit.
Hadrijanto: Iya, kita mengadakan warung telekomunikasi satelit (Wartelsat).
Wimar: Kuncinya di sini mahal tapi kok bisa dikerjakan dan orang tidak membayar mahal. Jadi, siapa yang memberikan dukungan sehingga ini tersedia?
Hadrijanto: Sebenarnya yang mendukung itu teknologi. Kita memanfaatkan teknologi yang ada. Kita melakukan rekayasa teknologi di dalamnya sehingga kita bisa. Secara kualitas memang tidak bisa mencapai seperti cyber atau berlangganan, tapi untuk daerah terpencil cukup memadai agar ada sarana telekomunikasi.
Wimar: Apakah investasi itu akan kembali dari sisi uang?
Hadrijanto: Mungkin bukan kembali tapi kita berusaha mencapai break event point saja. Itu sudah bagus.
Wimar: Itu mungkin perbedaannya antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan Bob Sadino. Kalau Bob, pure entrepreneur yaitu investasi dan uang kembali. Sedangkan Anda, ada yang investasi dan kembali dalam bentuk menyenangkan masyarakat.
Social Entrepreneur ASHOKA Wimar: Ini yang ketiga Fred Hehuwat. Dia pada 1983 mendirikan Yayasan ASHOKA Indonesia. Saya tahu karena turut mendirikannya, tapi saya tidak tahu kelanjutannya. ASHOKA memakai konsep social entrepreneur. Apa konsep itu dan apa yang dikerjakan Ashoka saat ini?
Fred: Kalau kita biasanya mengaitkan dengan kegiatan ekonomi. Memang lahirnya istilah social entrepreneur ini dari Ashoka. Kalau kita membandingkan sektor ekonomi dan industri yang perkembangannya sangat maju maka bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan tertinggal. Kalau kita melihat kondisi di Indonesia, kondisi sosial merupakan yang sangat parah. Siapa yang menangani ini? Biasanya kita menggantungkan harapan pada pemerintah. Kita semua tahu pemerintah banyak keterbatasannya. Kalau ini tidak ada jalan pintas yang diciptakan maka keadaannya makin lama makin ketinggalan.
Wimar: Apa orang yang dibina ASHOKA?
Fred: Kita membina orang-orang yang memiliki program-program entrepreneur. Awalnya, seseorang melihat keadaan, mengenal lapangan, mempunyai ide cemerlang, mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah, tidak tergantung fasilitas, dan sebagainya, maka ide cemerlang itu akan kita bantu. Kita mencari orang-orang seperti itu.
Wimar: Berapa orang yang sudah dibina sejak 1989?
Fred: Sekarang ada sekitar 140 orang di Indonesia.
Wimar: Ini konsepnya internasional. Kalau dengan contoh konsep internasional, kita mungkin lebih mengerti social entrepreneur itu?
Fred: Kalau kita melihat social entrepreneur yang top adalah Muhammad Yunus dari Banglades dengan program di Grameen Banknya sehingga meraih hadiah Nobel. Idenya itu yang paling unik dan bagus.
Wimar: Kalau saya membaca di brosur Anda, ASHOKA banyak juga bergerak di daerah-daerah. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di sana?
Fred: Saya kira mereka tidak akan menunggu sesuatu tapi melihat keadaan. Kemungkinan-kemungkinannya berbeda. Kendalanya juga berbeda. Jadi mereka sama sekali tidak menunggu sesuatu dari luar. Dari mereka sendiri tumbuh ide, "Oh, keadaannya begini. Ini yang bisa saya lakukan."
Wimar: Bagaimana Anda memilih orang yang akan dibina itu?
Fred: Saya kira kita memang memilah-milah orang terutama berdasarkan penilaian,
- Apakah idenya itu baru?
- Apakah orang yang melakukan itu, menurut penilaian kami, mempunyai kemampuan?
- Bagaimana dampaknya ide tersebut? Kalau dampaknya kecil maka kita tidak tertarik.
Fred: Mungkin sifat-sifatnya iya, tapi bidangnya mungkin tidak. Bob tentu ingin berhasil secara komersial, sedangkan yang kita nilai adalah bagaimana dampaknya pada kehidupan sosial.
Alfi (penelpon dari Bekasi): Saya sangat tertarik dengan Yayasan ASHOKA Indonesia. Bagaimana mekanisme kontrol terhadap orang yang didukung sebagai entrepreneur di ASHOKA?
Wimar: Jadi pertanyaannya bagaimana niat baik orang tersebut bisa dikontrol?
Fred: Pertama, kita memiliki jaringan yang cukup banyak sehingga dapat memberi informasi ke kita. Kedua, kita tentu memonitor bagaimana perkembangan selanjutnya dari orang yang didukung. Sesungguhnya ASHOKA sendiri tidak mau banyak mengontrol. Kalau entrepreneur mau berkembang jangan terlalu banyak dikontrol, jadi kita hanya memonitor saja.
Dampak Perubahan Pemerintah Wimar: Kita telah mengalami perubahan drastis pemerintahan sejak 1998 hingga sekarang. Jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, apakah ada perbedaan perubahan tersebut untuk masing-masing bidang entrepreneur?
Fred: Sangat berbeda. Dulu kita untuk mendirikan ASHOKA harus mengumpet-umpet. Sekarang sangat leluasa
Bob: Iya ada perbedaan. Tapi Saya dari dulu tidak tertarik dengan pemerintah. Saya hanya ingin kami jangan terlalu banyak diatur-atur karena yang tahu mengenai usaha saya adalah saya.
Hadrijanto: Kalau kita melihat lebih baik sekarang karena peraturan pendukungnya jauh lebih baik dan sikap dari teman-teman daerah juga sudah lebih terbuka.
-
4 Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang) Wimar's World 28 March 2007 Inspirasi dari Entrepreneur Laporan oleh Hayat Mansur Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita. Wimar’s World Rabu malam (28/3) menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita. Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar. Empat Modal Entrepreneur Wimar: Katanya, Anda dulu pelaut, lalu bagaimana Anda bisa sampai menjadi entrepreneur dengan membuka supermarket? Bob: Sederhana saja. Saya dulu bekerja di negeri Belanda dan berkeliling Eropa. Ketika kembali ke Indonesia, saya melihat telor di sini berbeda dengan telor yang saya lihat di Eropa. Wimar: Apa bedanya? Bob: Beda bentuknya. Jadi, saya meminta orang mencari ayam yang bisa bertelor. Wimar: Apakah saat itu Anda sudah ahli ayam atau telor? Bob: Salah satu faktor saya menjadi seperti saat ini karena saya beruntung tidak mengetahui apa-apa. Wimar: Apakah Anda mempunyai banyak teman di bank yang bisa menyediakan modal? Bob: Bank hanya untuk menabung saja Wimar: Jadi tidak betul orang membutuhkan modal untuk membangun usaha baru. Bob: Apa pengertian modal itu? Banyak orang hanya menterjemahkan modal itu hanya benda yang bisa dilihat dan dihitung saja, pokoknya uang. Sebetulnya ada modal yang tidak bisa dilihat. Ini modal pegangan bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu, Harus mempunyai kemauan Tekad yang bulat Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri Wimar: Bob, saya bertemu banyak sekali orang yang ingin menjadi enterpreuner. Katanya, itu susah sekali karena iklim tidak kondusif, peraturan tidak berpihak pada pengusaha. Bagaimana ini Bob? Bob: Ketiga faktor tadi belum membuat seseorang untuk masuk menjadi enterpreuner. Faktor keempat adalah Anda jangan cengeng dan tahan banting. Manfaatkan Teknologi Wimar: Kita beralih ke Hadrijanto. Perusahaan Anda menyediakan sarana telekomunikasi di perusahaan terpencil. Bagaimana perusahaan Anda bisa berbisnis di daerah terpencil? Hadrijanto: Kita melihat ada peluang usaha dan keterbatasan saran telekomunikasi terutama di luar Pulau Jawa. Mereka mempunyai kebutuhan dan terkadang mereka memiliki uang. Telekomunikasi itu bukan lagi kebutuhan sekunder tapi sudah primer. Karena itu kita berupaya membantu menyediakan sarana telekomunikasi di daerah terpencil. Wimar: Berapa banyak dan dimana contohnya? Hadrijanto: Di Kalimantan Timur seperti di daerah pedalaman Samarinda, Tabang. Kalau sekarang jumlahnya sekitar 150 unit Wimar: Jadi karena daerah terpencil maka mereka mesti wireless. Jadi dipergunakan satelit. Hadrijanto: Iya, kita mengadakan warung telekomunikasi satelit (Wartelsat). Wimar: Kuncinya di sini mahal tapi kok bisa dikerjakan dan orang tidak membayar mahal. Jadi, siapa yang memberikan dukungan sehingga ini tersedia? Hadrijanto: Sebenarnya yang mendukung itu teknologi. Kita memanfaatkan teknologi yang ada. Kita melakukan rekayasa teknologi di dalamnya sehingga kita bisa. Secara kualitas memang tidak bisa mencapai seperti cyber atau berlangganan, tapi untuk daerah terpencil cukup memadai agar ada sarana telekomunikasi. Wimar: Apakah investasi itu akan kembali dari sisi uang? Hadrijanto: Mungkin bukan kembali tapi kita berusaha mencapai break event point saja. Itu sudah bagus. Wimar: Itu mungkin perbedaannya antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan Bob Sadino. Kalau Bob, pure entrepreneur yaitu investasi dan uang kembali. Sedangkan Anda, ada yang investasi dan kembali dalam bentuk menyenangkan masyarakat. Social Entrepreneur ASHOKA Wimar: Ini yang ketiga Fred Hehuwat. Dia pada 1983 mendirikan Yayasan ASHOKA Indonesia. Saya tahu karena turut mendirikannya, tapi saya tidak tahu kelanjutannya. ASHOKA memakai konsep social entrepreneur. Apa konsep itu dan apa yang dikerjakan Ashoka saat ini? Fred: Kalau kita biasanya mengaitkan dengan kegiatan ekonomi. Memang lahirnya istilah social entrepreneur ini dari Ashoka. Kalau kita membandingkan sektor ekonomi dan industri yang perkembangannya sangat maju maka bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan tertinggal. Kalau kita melihat kondisi di Indonesia, kondisi sosial merupakan yang sangat parah. Siapa yang menangani ini? Biasanya kita menggantungkan harapan pada pemerintah. Kita semua tahu pemerintah banyak keterbatasannya. Kalau ini tidak ada jalan pintas yang diciptakan maka keadaannya makin lama makin ketinggalan. Wimar: Apa orang yang dibina ASHOKA? Fred: Kita membina orang-orang yang memiliki program-program entrepreneur. Awalnya, seseorang melihat keadaan, mengenal lapangan, mempunyai ide cemerlang, mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah, tidak tergantung fasilitas, dan sebagainya, maka ide cemerlang itu akan kita bantu. Kita mencari orang-orang seperti itu. Wimar: Berapa orang yang sudah dibina sejak 1989? Fred: Sekarang ada sekitar 140 orang di Indonesia. Wimar: Ini konsepnya internasional. Kalau dengan contoh konsep internasional, kita mungkin lebih mengerti social entrepreneur itu? Fred: Kalau kita melihat social entrepreneur yang top adalah Muhammad Yunus dari Banglades dengan program di Grameen Banknya sehingga meraih hadiah Nobel. Idenya itu yang paling unik dan bagus. Wimar: Kalau saya membaca di brosur Anda, ASHOKA banyak juga bergerak di daerah-daerah. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di sana? Fred: Saya kira mereka tidak akan menunggu sesuatu tapi melihat keadaan. Kemungkinan-kemungkinannya berbeda. Kendalanya juga berbeda. Jadi mereka sama sekali tidak menunggu sesuatu dari luar. Dari mereka sendiri tumbuh ide, "Oh, keadaannya begini. Ini yang bisa saya lakukan." Wimar: Bagaimana Anda memilih orang yang akan dibina itu? Fred: Saya kira kita memang memilah-milah orang terutama berdasarkan penilaian, Apakah idenya itu baru? Apakah orang yang melakukan itu, menurut penilaian kami, mempunyai kemampuan? Bagaimana dampaknya ide tersebut? Kalau dampaknya kecil maka kita tidak tertarik. Wimar: Kalau Bob Sadino 50 tahun lalu yaitu saat masih remaja, apakah bisa menjadi pilihan ASHOKA? Apakah syarat-syarat yang ada pada diri Bob itu yang dicari ASHOKA? Fred: Mungkin sifat-sifatnya iya, tapi bidangnya mungkin tidak. Bob tentu ingin berhasil secara komersial, sedangkan yang kita nilai adalah bagaimana dampaknya pada kehidupan sosial. Alfi (penelpon dari Bekasi): Saya sangat tertarik dengan Yayasan ASHOKA Indonesia. Bagaimana mekanisme kontrol terhadap orang yang didukung sebagai entrepreneur di ASHOKA? Wimar: Jadi pertanyaannya bagaimana niat baik orang tersebut bisa dikontrol? Fred: Pertama, kita memiliki jaringan yang cukup banyak sehingga dapat memberi informasi ke kita. Kedua, kita tentu memonitor bagaimana perkembangan selanjutnya dari orang yang didukung. Sesungguhnya ASHOKA sendiri tidak mau banyak mengontrol. Kalau entrepreneur mau berkembang jangan terlalu banyak dikontrol, jadi kita hanya memonitor saja. Dampak Perubahan Pemerintah Wimar: Kita telah mengalami perubahan drastis pemerintahan sejak 1998 hingga sekarang. Jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, apakah ada perbedaan perubahan tersebut untuk masing-masing bidang entrepreneur? Fred: Sangat berbeda. Dulu kita untuk mendirikan ASHOKA harus mengumpet-umpet. Sekarang sangat leluasa Bob: Iya ada perbedaan. Tapi Saya dari dulu tidak tertarik dengan pemerintah. Saya hanya ingin kami jangan terlalu banyak diatur-atur karena yang tahu mengenai usaha saya adalah saya. Hadrijanto: Kalau kita melihat lebih baik sekarang karena peraturan pendukungnya jauh lebih baik dan sikap dari teman-teman daerah juga sudah lebih terbuka. -
Posted by : Unknown
Date :
contoh pembuatan laporan ( PRAKTEK KERJA LAPANGAN)
Diposting oleh
Unknown
|
Baca selengkapnya »
Cara Membuat Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
A. PENDAHULUAN
Mahasiswa yang akan membuat laporan PKL diwajibkan untuk membuat kerangka, outline atau proposal laporan PKL, sebagai gambaran dari penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan serta rencana isi dari laporan PKL yang akan ditulis.
Proposal ini harus disetujui oleh dosen pembimbing / Direktur atau pejabat yang ditunjuk. Oleh sebab itu pembahasan dengan dosen pembimbing merupakan keharusan.
Proposal laporan PKL harus dibuat secara formal sesuai ketentuan yang berlaku. Hal-hal yang harus dimasukkan dalam proposal tersebut antara lain mencakup bentuk / format, isi, jumlah eksemplar, penjilidan maupun kegiatan yang akan dilakukan.
B. ISI
Outline laporan PKL pada dasarnya merupakan usulan atau rencana penelitian. Isi outline meliputi :
1. Bagian Pendahuluan, yang terdiri dari :
a. Halaman judul (lihat contoh).
b. Tanda persetujuan (lihat contoh)
c. Daftar isi.
2. Bagian isi (Batang Tubuh) yang terdiri dari :
a. Pendekatan / tujuan penyusunan laporan PKL
Bagian ini menjelaskan pendekatan dalam pembahasan atau tujuan yang ingin dicapai. Laporan PKL dapat disusun dengan menggunakan pendekatan positif (+) yang hanya bertujuan untuk menjelaskan fakta / praktik yang diamati berdasarkan teori tertentu, atau dengan pendekatan normatif yang bertujuan untuk memberikan saran - saran atau fakta / praktik yang diamati berdasarkan pada teori tertentu.
b. Metode penelitian
Bagian ini menjelaskan mengenai cara pengumpulan data yang direncanakan, apakah melalui studi kepustakaan atau penelitian langsung. Rencana kontinjensi dapat dikemukakan pada bagian ini untuk mengantisipasi perubahan metode penelitian. Rencana kontinjensi ini harus menyebutkan prioritas metode penelitian dengan diikuti prioritas - prioritas berikutnya.
c. Rencana daftar isi
Rencana daftar isi memuat rencana isi laporan PKL yang akan ditulis.
d. Sinopsis
Sinopsis merupakan uraian singkat atau ikhtisar mengenai isi laporan PKL. Secara keseluruhan, sinopsis mengemukakan permasalahan pokok yang akan ditulis dan panjangnya adalah antara 2 - 3 halaman.
e. Ringkasan isi tiap - tiap bab
Bagian ini memuat deskripsi singkat mengenai isi masing - masing bab. Uraian hendaknya tidak hanya menyebutkan rincian isi, tetapi juga memuat uraian singkat materi masing - masing bab.
f. Rencana daftar pustaka
Bagian ini memuat daftar literatur (buku, teks, artikel, dsb) yang direncanakan akan digunakan dalam penulisan laporan PKL.
3. Bagian penutup
Sebagai proposal penelitian, outline perlu dilengkapi dengan aktivitas - aktivitas yang akan ditempuh dan jadwal pelaksanaannya. Bagian ini mencakup uraian tentang aktivitas dan periode pelaksanaannya. Jika perlu, masukkan pula rencana kontinjensi di bagian ini.
C. PEMBAHASAN DAN PERSETUJUAN
Proposal atau outline laporan PKL harus dibahas terlebih dahulu dengan dosen pembimbing. Setelah disetujui, outline tersebut harus diserahkan kepada lembaga untuk diperiksa mengenai ada / tidaknya duplikasi judul atau kesamaannya dengan karya tulis / laporan PKL / karya tulis tugas akhir atau skripsi terdahulu dan diajukan kepada Direktur guna mendapat persetujuan.
D. PERUBAHAN
Selama riset /penulisan / pembahasan, ada kemungkinan terdapat perubahan - perubahan yang perlu dilakukan atas outline semula. Jika perubahan tersebut cukup signifikan (menyolok) maka perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Direktur.
E. JUMLAH OUTLINE
Outline harus dibuat sebanyak tiga rangkap, rangkap pertama untuk mahasiswa, rangkap kedua untuk dosen pembimbing dan rangkap ketiga untuk sekretaris bidang.
F. CARA PENULISAN
Outline harus disusun sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketentuan - ketentuan pokok untuk penulisan outline adalah sebagai berikut :
1. Kertas
Kertas untuk outline PKL adalah kertas HVS 60 - 80 gram ukuran kuarto.
2. Marjin teks
Marjin kiri, kanan, atas dan bawah untuk teks adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk karya tulis ilmiah, yaitu masing-masing secara berturut-turut adalah : 1.5, 1, 1, dan 1 inchi.
3. Jarak Baris
Jarak baris untuk teks adalah 2 spasi, kecuali untuk daftar pustaka.
Jarak baris teks untuk daftar pustaka adalah 1 spasi, dan jarak antar daftar pustaka adalah 2 spasi.
4. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Pengetikan
Outline dapat diketik dengan komputer atau mesin ketik manual. Ukuran huruf yang disyaratkan adalah 10 - 12 huruf per inchi.
Jika menggunakan komputer, hasil cetakannya haruslah bukan dalam bentuk ”draft”. Selain itu, teks harus ditulis secara rata (inden) kiri dan kanan, kecuali untuk bagian - bagian tertentu seperti daftar pustaka.
6. Nomor halaman
Tiap halaman harus diberi nomor halaman sebagai berikut :
a. Bagian Pendahuluan;
Nomor halaman diberikan di bagian tengah bawah dengan menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, dst).
Halaman judul tidak perlu diberi nomor halaman, tetapi dihitung sebagai satu halaman.
b. Bagian Isi (Batang Tubuh)
Nomor halaman diberikan dibagian tengah bawah dengan menggunakan angka (1, 2, dst.)
c. Bagian Penutup
Sama dengan Bagian Isi, dan untuk bagian ini nomor halaman merupakan kelanjutan dari Bagian Isi.
7. Penjilidan
Outline laporan PKL harus diberi sampul dan dijilid dengan rapi. Gunakan plastik terang untuk sampul depan.
G. KONTINJENSI
Mengingat perubahan signifikan atas isi laporan PKL memerlukan persetujuan kembali oleh pejabat yang ditunjuk oleh Direktur selama jangka waktu yang telah ditentukan, maka laporan PKL hendaknya disusun dengan mempertimbangkan kesulitan - kesulitan yang mungkin akan dihadapi di kemudian hari.
H. CONTOH
Halaman judul rencana laporan PKL
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCuQw2SRDa9aZtM1di8q2k4xDar6OjmEgbL6f2KLXz8ifgwuxW8EcPlOKfIdmGQSjL9xxIU29j1ACMmAoB0WVda0Lmt2G1l2isYtdmL9KU0aniFiXjaIA8Kr_Ko_dUVAKdNaPqe_0M_DC4/s400/0007.jpg)
Contoh : Tanda Persetujuan Rencana Laporan PKL![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRVBuXvWTVRzDqRVB_0FjsRLpbVNQhJnF6QWDpesdyA_j8YvthTuUOmsr4PKgp7T41wqRigl4IZM7c7vTp4-ohOd21q_fWndNHnUrNvY8MDTPrEnsphTyu9x2hyphenhyphennMWdeeWZKiRP45pP9H5/s400/0006.jpg)
Mahasiswa yang akan membuat laporan PKL diwajibkan untuk membuat kerangka, outline atau proposal laporan PKL, sebagai gambaran dari penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan serta rencana isi dari laporan PKL yang akan ditulis.
Proposal ini harus disetujui oleh dosen pembimbing / Direktur atau pejabat yang ditunjuk. Oleh sebab itu pembahasan dengan dosen pembimbing merupakan keharusan.
Proposal laporan PKL harus dibuat secara formal sesuai ketentuan yang berlaku. Hal-hal yang harus dimasukkan dalam proposal tersebut antara lain mencakup bentuk / format, isi, jumlah eksemplar, penjilidan maupun kegiatan yang akan dilakukan.
B. ISI
Outline laporan PKL pada dasarnya merupakan usulan atau rencana penelitian. Isi outline meliputi :
1. Bagian Pendahuluan, yang terdiri dari :
a. Halaman judul (lihat contoh).
b. Tanda persetujuan (lihat contoh)
c. Daftar isi.
2. Bagian isi (Batang Tubuh) yang terdiri dari :
a. Pendekatan / tujuan penyusunan laporan PKL
Bagian ini menjelaskan pendekatan dalam pembahasan atau tujuan yang ingin dicapai. Laporan PKL dapat disusun dengan menggunakan pendekatan positif (+) yang hanya bertujuan untuk menjelaskan fakta / praktik yang diamati berdasarkan teori tertentu, atau dengan pendekatan normatif yang bertujuan untuk memberikan saran - saran atau fakta / praktik yang diamati berdasarkan pada teori tertentu.
b. Metode penelitian
Bagian ini menjelaskan mengenai cara pengumpulan data yang direncanakan, apakah melalui studi kepustakaan atau penelitian langsung. Rencana kontinjensi dapat dikemukakan pada bagian ini untuk mengantisipasi perubahan metode penelitian. Rencana kontinjensi ini harus menyebutkan prioritas metode penelitian dengan diikuti prioritas - prioritas berikutnya.
c. Rencana daftar isi
Rencana daftar isi memuat rencana isi laporan PKL yang akan ditulis.
d. Sinopsis
Sinopsis merupakan uraian singkat atau ikhtisar mengenai isi laporan PKL. Secara keseluruhan, sinopsis mengemukakan permasalahan pokok yang akan ditulis dan panjangnya adalah antara 2 - 3 halaman.
e. Ringkasan isi tiap - tiap bab
Bagian ini memuat deskripsi singkat mengenai isi masing - masing bab. Uraian hendaknya tidak hanya menyebutkan rincian isi, tetapi juga memuat uraian singkat materi masing - masing bab.
f. Rencana daftar pustaka
Bagian ini memuat daftar literatur (buku, teks, artikel, dsb) yang direncanakan akan digunakan dalam penulisan laporan PKL.
3. Bagian penutup
Sebagai proposal penelitian, outline perlu dilengkapi dengan aktivitas - aktivitas yang akan ditempuh dan jadwal pelaksanaannya. Bagian ini mencakup uraian tentang aktivitas dan periode pelaksanaannya. Jika perlu, masukkan pula rencana kontinjensi di bagian ini.
C. PEMBAHASAN DAN PERSETUJUAN
Proposal atau outline laporan PKL harus dibahas terlebih dahulu dengan dosen pembimbing. Setelah disetujui, outline tersebut harus diserahkan kepada lembaga untuk diperiksa mengenai ada / tidaknya duplikasi judul atau kesamaannya dengan karya tulis / laporan PKL / karya tulis tugas akhir atau skripsi terdahulu dan diajukan kepada Direktur guna mendapat persetujuan.
D. PERUBAHAN
Selama riset /penulisan / pembahasan, ada kemungkinan terdapat perubahan - perubahan yang perlu dilakukan atas outline semula. Jika perubahan tersebut cukup signifikan (menyolok) maka perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Direktur.
E. JUMLAH OUTLINE
Outline harus dibuat sebanyak tiga rangkap, rangkap pertama untuk mahasiswa, rangkap kedua untuk dosen pembimbing dan rangkap ketiga untuk sekretaris bidang.
F. CARA PENULISAN
Outline harus disusun sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketentuan - ketentuan pokok untuk penulisan outline adalah sebagai berikut :
1. Kertas
Kertas untuk outline PKL adalah kertas HVS 60 - 80 gram ukuran kuarto.
2. Marjin teks
Marjin kiri, kanan, atas dan bawah untuk teks adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk karya tulis ilmiah, yaitu masing-masing secara berturut-turut adalah : 1.5, 1, 1, dan 1 inchi.
3. Jarak Baris
Jarak baris untuk teks adalah 2 spasi, kecuali untuk daftar pustaka.
Jarak baris teks untuk daftar pustaka adalah 1 spasi, dan jarak antar daftar pustaka adalah 2 spasi.
4. Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Pengetikan
Outline dapat diketik dengan komputer atau mesin ketik manual. Ukuran huruf yang disyaratkan adalah 10 - 12 huruf per inchi.
Jika menggunakan komputer, hasil cetakannya haruslah bukan dalam bentuk ”draft”. Selain itu, teks harus ditulis secara rata (inden) kiri dan kanan, kecuali untuk bagian - bagian tertentu seperti daftar pustaka.
6. Nomor halaman
Tiap halaman harus diberi nomor halaman sebagai berikut :
a. Bagian Pendahuluan;
Nomor halaman diberikan di bagian tengah bawah dengan menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, dst).
Halaman judul tidak perlu diberi nomor halaman, tetapi dihitung sebagai satu halaman.
b. Bagian Isi (Batang Tubuh)
Nomor halaman diberikan dibagian tengah bawah dengan menggunakan angka (1, 2, dst.)
c. Bagian Penutup
Sama dengan Bagian Isi, dan untuk bagian ini nomor halaman merupakan kelanjutan dari Bagian Isi.
7. Penjilidan
Outline laporan PKL harus diberi sampul dan dijilid dengan rapi. Gunakan plastik terang untuk sampul depan.
G. KONTINJENSI
Mengingat perubahan signifikan atas isi laporan PKL memerlukan persetujuan kembali oleh pejabat yang ditunjuk oleh Direktur selama jangka waktu yang telah ditentukan, maka laporan PKL hendaknya disusun dengan mempertimbangkan kesulitan - kesulitan yang mungkin akan dihadapi di kemudian hari.
H. CONTOH
Halaman judul rencana laporan PKL
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCuQw2SRDa9aZtM1di8q2k4xDar6OjmEgbL6f2KLXz8ifgwuxW8EcPlOKfIdmGQSjL9xxIU29j1ACMmAoB0WVda0Lmt2G1l2isYtdmL9KU0aniFiXjaIA8Kr_Ko_dUVAKdNaPqe_0M_DC4/s400/0007.jpg)
Contoh : Tanda Persetujuan Rencana Laporan PKL
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRVBuXvWTVRzDqRVB_0FjsRLpbVNQhJnF6QWDpesdyA_j8YvthTuUOmsr4PKgp7T41wqRigl4IZM7c7vTp4-ohOd21q_fWndNHnUrNvY8MDTPrEnsphTyu9x2hyphenhyphennMWdeeWZKiRP45pP9H5/s400/0006.jpg)
Next →